KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menegaskan, penyelenggara event yang melakukan kesalahan secara disengaja terhadap destinasi yang digunakannya akan di-blacklist.
Tanggapan ini disampaikannya menanggapi insiden rusaknya lahan Ranca Upas di Kabupaten Bandung akibat event motor trail pada Minggu (5/3/2023).
"Harus ada sistem insentif dan jera, harus ada catatan jika ada penyelenggara yang melakukan kesalahan disengaja, setelah pembinaan, akan ditetapkan di catatan blacklist pada sistem," kata Sandiaga dalam acara Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (13/3/2023).
Baca juga:
Sandiaga mengatakan, sistem jera berupa blacklist ini nantinya akan diterapkan pada sistem perizinan berbasis digitalisasi yang rencananya bakal diuji coba pada Mei dan Juni 2023.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, proses perizinan berbasis digitalisasi sangat diperlukan.
Alasannya, setiap izin yang diberikan kepada penyelenggara acara nantinya sudah diikuti dengan basis penilaian resiko hingga kompetensi penyelenggaraan.
Pemberian izin acara berbasis digital ini akan melibatkan asosiasi industri penyelenggara event.
Ia berharap dengan sistem ini nantinya insiden serupa rusaknya lingkungan di Ranca Upas tidak akan terulang kembali.
"Kami awalnya menilai mungkin event terlihat kurang beresiko, tapi ternyata memiliki resiko yang sangat tinggi," paparnya.
Baca juga: Rusak akibat Kegiatan Motor Trail, Ranca Upas Ditutup Sementara
Dengan penerapan digitalisasi perizinan, Sandiaga berharap setiap pemberian izin acara memiliki klasifikasi resiko, kompetensi, hingga manajemen resiko.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.