Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padusan, Tradisi Menyucikan Diri Jelang Puasa di Masyarakat Jawa

Kompas.com - 23/03/2023, 09:09 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjelang bulan suci Ramadhan, masyarakat di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) biasanya akan melakukan sebuah tradisi unik yang disebut Padusan.

Ritual padusan dilakukan sehari sebelum menjalani ibadah puasa Ramadhan dengan cara berendam atau mandi di sumber mata air.

Baca juga:

Oleh karena itu sehari menjelang Ramadhan, biasanya tempat wisata pemandian, misal umbul-umbul di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, akan ramai dikunjungi wisatawan.

Seperti di Umbul Manten Klaten. Saat Kompas.com berkunjung pada Rabu (22/3/2023), ribuan wisatawan berkunjung ke sini.

Sebenarnya apakah arti dari Padusan tersebut?

Padusan sebagai tindakan menyucikan diri

Dosen Program Studi Sastra Jawa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Darmoko mengatakan, Padusan berasal dari kata dalam bahasa Jawa adus yang berarti mandi.

Menjelang Ramadan, Bupati Jepara Dian Kristiandi, sejumlah Pimpinan Parpol dan warga melakukan tradisi Padusan atau mandi di sungai Desa Tempur, Kecamatan Keling, Jepara, Jumat (1/4/2022) sore.DOKUMEN PEMKAB JEPARA Menjelang Ramadan, Bupati Jepara Dian Kristiandi, sejumlah Pimpinan Parpol dan warga melakukan tradisi Padusan atau mandi di sungai Desa Tempur, Kecamatan Keling, Jepara, Jumat (1/4/2022) sore.

"Padusan yang dimaksud, suatu peristiwa atau suatu tindakan manusia untuk menyucikan diri secara lahir dan batin," jelas Darmoko kepada Kompas.com, Rabu (22/3/2023).

Lebih lanjut, tradisi ini berhubungan dengan peristiwa atau tindakan masyarakat dalam bentuk lain, seperti siraman yang biasanya dilakukan menjelang acara akad nikah pada rangkaian upacara perkawinan adat Jawa.

Baca juga: Pendakian Gunung Andong Ditutup Selama Ramadhan 2023

"Baik Padusan maupun siraman memiliki maksud dan tujuan kurang lebih sama, yakni menyucikan diri dari segala hal yang merupakan noda pada diri manusia," tuturnya.

Pelaksanaan Padusan

Darmoko menjelaskan bahwa menurut adat masyarakat Jawa, Padusan dilakukan menjelang bulan ke-9, yakni pada bulan Pterangnyaasa (Puasa) di kalender Jawa.

"Kurang tiga hari sampai kurang satu hari menjelang hari -H (puasa hari pertama), biasanya masyarakat berduyun-duyun untuk menyemarakkan datangnya bulan Pasa tersebut, menuju ke sumber mata air (umbul) yang biasa untuk pemandian," jelas dia.

Ilustrasi pengunjung memadati Pantai Parangtritis, DI Yogyakarta, salah satu destinasi wisata populer di Indonesia. Pantai Parangtritis setiap tahun dijadikan sebagai tempat padusan oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya.

Dok. Shutterstock/SevyStocks Ilustrasi pengunjung memadati Pantai Parangtritis, DI Yogyakarta, salah satu destinasi wisata populer di Indonesia. Pantai Parangtritis setiap tahun dijadikan sebagai tempat padusan oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya.

Lebih lanjut, baik Padusan, siraman, dan siram jamas sebagai upaya manusia untuk memperkokoh batin agar ibadah yang dilaluinya kelak sebagai suatu ibadah yang tidak memberatkan.

Justru sebaliknya, puasa dipandang sebagai aktivitas ibadah yang ringan dan menyejukkan.

Pada tradisi yang lebih klasik, kata Darmoko, sebagian masyarakat memanfaatkan acara Padusan ini dengan membuat landha, yakni sarana bersuci yang terbuat dari merang, dibakar lalu dimasukkan ke dalam bak air untuk diendapkan.

Baca juga: Masuk Ancol Gratis Selama Ramadhan 2023, Tak Ada Batas Kuota Tiket

Air endapan itu lalu digunakan untuk keramas sambil menyampaikan doa dan niat untuk berpuasa.

"Dengan demikian, manusia diharapkan suci lahir dan batinnya serta siap untuk menunaikan ibadah puasa," ucap Darmoko.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com