KOMPAS.com – Masyarakat tidak hanya mudik untuk pulang kampung, serta merayakan shalat Id dan Lebaran bersama keluarga.
Berwisata juga lazim dilakukan pada momen libur Lebaran. Biasanya, tempat wisata dipadati pengunjung.
Momen libur Lebaran pun juga berpengaruh terhadap okupansi hotel-hotel di Indonesia yang diprediksi mengalami peningkatan.
Baca juga: 8 Hotel Murah Dekat Gerbang Tol Solo, Harga Rp 200.000-an Per Malam
Menurut Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran, lonjakan okupansi hotel diprediksi terjadi pada hari kedua Lebaran.
“Karakter traveller mulai melakukan perjalanan wisata pada hari kedua Lebaran bersama keluarga,” kata dia dikutip dari Antara, Rabu (5/4/2023).
Adapun pada hari pertama Lebaran, biasanya masyarakat akan melakukan silaturahim ke rumah sanak saudara.
Ia melanjutkan, kenaikan jumlah pemesanan hotel biasanya mulai terjadi sepekan sebelum libur Lebaran.
Itu karena jelang libur panjang, masyarakat sudah punya rencana untuk berwisata di destinasi favoritnya.
Apabila okupansi hotel seminggu sebelum libur Lebaran mulai naik dan puncaknya pada hari kedua Lebaran, maka sebaliknya, okupansi hotel sedang rendah pada bulan Ramadhan.
Menurut Maulana, itu karena sepanjang Ramadhan merupakan low season ketika masyarakat mengurangi kegiatan, seperti berwisata.
Baca juga: Promo Tiket.com buat Lebaran 2023, Hotel di Yogya mulai Rp 305.000
“Di sisi leisure atau perjalanan, orang-orang juga membatasi kegiatan pada bulan Ramadhan bila tidak terlalu penting,” ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.