Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi Makam Habib Cikini, Penyiar Agama Islam di Batavia

Kompas.com - 11/04/2023, 14:13 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidak jauh dari pintu belakang Taman Ismail Marzuki (TIM), terdapat makam penyiar agama Islam dari era Batavia yang dihormati oleh masyarakat Cikini, Jakarta Pusat.

Habib Cikini namanya, memiliki nama asli Al Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi. 

Baca juga:

Lokasi makam ada di kompleks apartemen Menteng Park, tepatnya Jalan Sekolah Seni, Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat.

Kompas.com pun sempat mengunjungi makam ini, Sabtu (8/4/2023) lalu. Saat tiba di lokasi, nyatanya bentuk makam tidak seperti pemakaman pada umumnya.

 

Sebab, makam Habib Cikini ada di dalam sebuah masjid tak bernama yang dibangun oleh pengembang apartemen. Di depan masjid, tampak semacam pamflet foto dari lima generasi keturunan Habib Cikini.

Pertama adalah foto dari Al Habib Abdurrahman bin Abdullah Al Habsyi (Habib Cikini). Lalu generasi kedua ada foto Al Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi (Habib Kwitang).

Memasuki area makam Habib Cikini di kompleks apartemen Menteng Park, Cikini, Jakarta PusatKompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Memasuki area makam Habib Cikini di kompleks apartemen Menteng Park, Cikini, Jakarta Pusat

Foto berikutnya adalah sosok putra pertama Habib Kwitang yakni Al Habib Abdurrahman bin Ali Al Habsyi.

Generasi berikutnya yaitu Al Habib Muhdhor bin Abdurrahman bin Ali Al Habsyi, serta generasi kelima yaitu Al Walid Al Habib Sholeh bin Muhdor bin Abdurrahman bin Ali bin Abdurrahman Al Habsyi.

Sejauh mata memandang, kondisi makam Habib Cikini saat itu terbilang sepi, berbanding terbalik dengan kondisi makam anaknya, Habib Kwitang di Masjid Al-Riyadh yang silih berganti dikunjungi peziarah.

Baca juga:

Pemandu tur dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Dewi Silfia Rangkuti, yang menemani kami berkeliling pun bercerita sedikit banyak soal Habib Cikini.

Diketahui, Habib Cikini lahir di Semarang dan menjadi sosok penyiar agama Islam yang terkenal se-antero Pulau Jawa dan Kalimantan, sekaligus teman dekat dari maestro Raden Saleh.

"Habib Cikini menikah dengan adik Raden Saleh bernama Syarifah Rogayah binti Husein bin Yahya, makamnya ada di dalam beserta istrinya. Habib Cikini tidak memiliki keturunan dari istrinya yang pertama," terang Dewi kepada Kompas.com di lokasi.

Pintu Nabawi masjid, lokasi makam Habib Cikini di kompleks apartemen Menteng Park, Cikini, Jakarta PusatKompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Pintu Nabawi masjid, lokasi makam Habib Cikini di kompleks apartemen Menteng Park, Cikini, Jakarta Pusat

Setelah Syarifah meninggal, Habib Cikini pun menikah lagi dengan seorang perempuan dari Jatinegara, Hajah Salmah.

Melalui perkawinan keduanya, Habib Cikini dikaruniai dua putra yakni Habib Ali, atau lebih dikenal dengan nama Habib Kwitang, dan Habib Abdulqadir.

Ketika Habib Cikini wafat, jenazahnya pun dimakamkan di lokasi Cikini bersama istri pertamanya, Syarifah Rogayah.

Baca juga:

Selain makam Habib Cikini dan istri pertamanya yang berukuran normal, di dalam masjid juga ada sebuah makam kecil tanpa nama yang disebut sebagai makam hamba Allah.

"Ada tiga makam di dalam, makam yang kecil adalah makam hamba Allah, tidak bernama karena memang tidak dijelaskan dari pihak keluarga namanya," tutur Dewi.

Mata air muncul saat makam Habib Cikini akan digusur

Rombongan tur Wisata Religi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta di makam Habib Cikini, Sabtu (8/4/2023)Kompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Rombongan tur Wisata Religi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta di makam Habib Cikini, Sabtu (8/4/2023)

Dewi bercerita, ada sejumlah peristiwa unik yang mewarnai rencana penggusuran makam Habib Cikini demi pembangunan apartemen tahun 2010 silam.

"Ada pemindahan, depan belakang kanan kiri tiga meter, jadi bukan dicomot jenazahnya, tapi benar-benar makamnya diangkat, tapi tidak bisa, meski menggunakan ekskavator, ekskavatornya patah," tutur Dewi.

Selain itu, beberapa mandor dan pekerja proyek juga mengalami sakit. Tidak sampai di situ, kemudian muncullah mata air dari makam Habib Cikini.

"Kemunculan mata air yang pada akhirnya itu dipercaya sebagai air kesembuhan, (masih mengalir), bisa digunakan sampai saat ini," imbuh pemandu lain bernama Raihan siang itu.

Baca juga: Mengelilingi Masjid Istiqlal, Banyak Simbol Nasionalisme dan Falsafah Islam

Akibat rangkaian peristiwa tersebut, pengembang apartemen pun menyerah dan mengubah haluan dari yang awalnya ingin membongkar makam dan membangun area ini sebagai bagian dari apartemen.

"Akhirnya makam ini justru tetap seperti semula dan bahkan direnovasi. Jadi adanya bangunan masjid ini merupakan sumbangan dari pihak developer (pengembang) Menteng Park, seperti pintu ini bisa dilihat, merupakan pintu 'Nabawi' yang didesain dan dipesan kusus oleh developer untuk kawasan ini," terang Raihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com