Di sini, pengunjung bisa sekalian bersantai dengan duduk di kursi-kursi yang tersedia di bioskop, setelah berkeliling museum.
Tak hanya di dalam museum, pengunjung juga bisa melihat dan mengenal nama-nama pahlawan yang gugur di daerah Wehrkreise III sepanjang 19 December 1948-29 Juni 1949.
Nama-nama mereka dipahatkan pada dinding rana yang bisa ditemui di dinding bangunan induk Monjali.
View this post on Instagram
Monjali punya bentuk bangunan yang khas dan unik, yakni berbentuk kerucut menyerupai tumpeng.
Selain menjelajahi museum, pengunjung juga bisa mengabadikan gambar dengan latar gedung Monjali sambil berpose di pelataran.
Baca juga: Apakah Candi Borobudur Ada di Yogyakarta?
Datang pada pagi atau sore hari akan membuat foto outdoor ini memberikan hasil foto yang lebih baik.
Pelataran Monjali memiliki beberapa area, termasuk plaza, rana, prasasti, dan kolam, yang seluruhnya mengelilingi bangunan induk museum.
Area yang luas memungkinkan pengunjung untuk bermain atau sekadar duduk-duduk di tempat dan kursi yang tersedia.
Baca juga: 5 Rute DAMRI ke Tempat Wisata di Yogyakarta, Tarif Rp 20.000
Pada sore ke malam hari, akan ada lampu-lampu cantik yang menghiasi pelataran museum. Pengunjung juga bisa menjajal permainan yang tersedia, seperti naik kapal bebek di kolam pelataran atau keliling naik skuter.
Pelatarannya yang luas juga bisa kamu kelilingi untuk berolahraga ringan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.