Dari rumah produksi jetkolet, Kompas.com bertolak ke sebuah pabrik pembuatan gula kelapa, namanya Gubuk Kopi Lokasinya ada di Dusun Sendaren Desa Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah.
Jika biasanya gula kelapa diolah menjadi campuran kolak ataupun tambahan kopi kekinian, lain halnya di Desa Karangrejo yang mencampur gula kelapa dengan segelas teh hangat.
Di Gubuk Kopi ini wisatawan akan dijelaskan oleh pengelola Gubuk Kopi bernama Agus mengenai proses pembuatan gula kelapa yang masih tradisional.
Meskipun pada saat itu lokasi Gubuk Kopi cukup ramai oleh wisatawan, tapi saat tim Kompas.com tiba di lokasi, tim Kompas.com langsung disambut hangat oleh Agus.
Tidak hanya tim Kompas.com, semua pengunjung yang datang ke Gubuk Kopi akan disuguhkan dengan minuman pembuka secara gratis, yaitu teh hangat dengan gula kelapa.
Baca juga:
Gula kelapa yang disajikan berbentuk potongan kecil yang bisa dimakan dengan sekali gigitan. Ada juga gula kelapa yang sudah dikemas dalam bentuk serbuk khusus untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
"Cara menikmatinya yaitu gula kelapa ini disantap sebagai camilan ketika meneguk teh," kata Agus kepada Kompas.com, Sabtu (3/6/2023).
Tidak hanya menikmati hasil olahan, tim Kompas.com juga diberitahu mengenai proses pembuatan gula kelapa. Mulai dari proses pengadukan air nira, hingga penataan gula di batok kelapa.
Jika wisatawan hendak membawa oleh-oleh, Agus juga mengemas gula kelapa khusus oleh-oleh dengan kemasan unik, yakni dibuat dari anyaman bambu. Harga olahan gula kelapa di Gubuk Kopi berkisar mulai dari Rp 20.000 per kemasan.
Dari pandangan Kompas.com di lokasi, meskipun lokasi Gubuk Kopi termasuk kecil, tapi tempat ini ramai dikunjungi oleh wisatawan.
Ini dapat dilihat dari banyaknya wisatawan yang datang dengan mengendarai VW Safari, sembari dipandu oleh pengelola setempat.
Baca juga: Pengalaman Ikut Menerbangkan Lampion Waisak di Candi Borobudur
Jika kamu berkesempatan mampir ke Magelang, tidak ada salahnya menjadikan Desa Karangrejo sebagai salah satu destinasi.
Selain bisa menikmati pemandangan yang masih asri, wisatawan juga bisa melihat kekayaan alam dan kreativitas masyarakat lokal dalam mengolah hasil alam setempat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya