Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Wisata Sejarah di Kuningan, Ada Situs yang Berusia 2.000 Tahun 

Kompas.com - 01/07/2023, 14:48 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

KOMPAS.com - Kabupaten Kuningan, Jawa Barat terkenal dengan keindahan alamnya. Selain wisata alam, wisatawan juga bisa menjumpai tempat wisata sejarah di Kuningan.

Tempat wisata sejarah di Kuningan itu beragam, salah satunya menjadi saksi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Adapula sebuah situs yang berusia ribuan tahun.

Baca juga:

Tempat wisata sejarah di Kuningan

Berikut sejumlah tempat wisata sejarah di Kuningan seperti dihimpun Kompas.com.

1. Gedung Perundingan Linggarjati

Tempat wisata bernama Gedung Perundingan Linggarjati di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat (Instagram @gedung_naskah).Instagram @gedung_naskah Tempat wisata bernama Gedung Perundingan Linggarjati di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat (Instagram @gedung_naskah).

Gedung ini merupakan saksi penting peristiwa bersejarah, yaitu Perundingan Linggarjati. Salah satu hasil Perundingan Linggarjati adalah terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS).

Melansir dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat, gedung ini digunakan sebagai tempat perundingan antara pemerintah RI dengan Belanda pada 11-15 November 1946 silam. Perundingan tersebut menghasilkan naskah Perjanjian Linggarjati.

Hingga saat ini, gedung tersebut masih kokoh berdiri serta menjadi tempat wisata sejarah. Lokasinya berada di kaki Gunung Ciremai, tepatnya di Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. 

Baca juga:

2. Museum Situs Purbakala Cipari

Museum Situs Purbakala Cipari diduga sebagai desa permukiman purbakala dengan karakateristik peninggalan bangunan megalitik. Situs yang dikenal dengan nama Taman Purbakala, ditemukan pada 1972.

Ada beragam koleksi artefak kuno peninggalan zaman megalitikum atau zaman batu, seperti kubur batu, menhir, batu kapak, gelang batu, gerabah, dan sebagainya.

Situs ini terhitung cukup lengkap menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa itu. Bagi yang tertarik mempelajari kehidupan dari zaman batu, museum ini berlokasi di Jalan Museum Taman Purbakala, Cipari, Cigugur, Kabupaten Kuningan.

3. Cibulan Obyek Wisata Cibulan

Obyek Wisata Cibulan, ramai dikunjungi saat akhir pekan. Di sini merupakan salah satu tempatnya ratusan ikan dewa endemik Kuningan.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Obyek Wisata Cibulan, ramai dikunjungi saat akhir pekan. Di sini merupakan salah satu tempatnya ratusan ikan dewa endemik Kuningan.

Cibulan merupakan obyek wisata tertua di Kuningan. Obyek wisata ini memiliki ikon yaitu ikan dewa yakni ikan endemik dengan ukuran besar dengan panjang 60 centimeter, seperti dikutip dari Kompas.com (27/12/2017).

Ikan dewa adalah ikan yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat karena diyakni sebagai peninggalan Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi. Konon, ikan dewa merupakan jelmaan dari prajurit Prabu Siliwangi yang membangkang, sehingga berubah menjadi ikan.

Pengunjung bisa berenang dan berfoto bersama ikan jinak tersebut. Pada sisi kolam utama yang berisi ikan dewa, wisatawan bisa menjumpai tujuh mata air dalam sumur terpisah.

Aktivitas lainnya di obyek wisata Cibulan antara lain berenang, flying fox, sepeda air, panahan, terapi ikan, dan sepeda gantung. Berada di kaki Gunung Ciremai, membuat air di kolam obyek wisata Cibulan ini segar cenderung dingin. 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Gedung Perundingan Linggarjati di Kuningan Wikimedia Commons Gedung Perundingan Linggarjati di Kuningan

4. Petilasan Prabu Siliwangi 

Di dalam kawasan obyek wisata Cibulan, ada lokasi yang diyakni sebagai petilasan Raja Pajajaran, Prabu Siliwangin. Tempat itu adalah tujuh sumur atau mata air, yang dikenal sebagai Situs Tujuh Sumur.

Konon, sumber mata air itu keluar setelah Prabu Siliwangi memukul tongkat ke tanah sebanyak tujuh kali. Ketujuh sumur tersebut memiliki nama masing-masing, yakni Sumur Kejayaan, Sumur Kemulyaan, Sumur Pengabulan, dan Sumur Cirancana. 

Kemudian Sumur Cisadane, Sumur Kemudahan, dan Sumur Keselamatan. Jika ingin berkunjung lokasinya berada di Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan.

Baca juga:

5. Situs Lingga

Situs Lingga di Desa Sagarahiang, Kuningan, Jawa BaratDok. https://kuningantourism.kuningankab.go.id Situs Lingga di Desa Sagarahiang, Kuningan, Jawa Barat

Situs Lingga merupakan salah satu situs yang berada di Desa Sagarahiang, dari total 48 situs lainnya. Situ Lingga diperkirakan berusia sekitar 2.000 tahu, karena berdiri sebelum tahun masehi dan sebelum Kerajaan Taruma Negara, seperti dilansir dari Kuningan Tourism.

Zaman dulu, raja-raja tatar Pasundan diperkirakan berkumpul di Situs Lingga untuk menanyakan waktu (hari, bulan, dan tahun) yang dapat dilihat di serat batu Lingga.

Sementara itu, Desa Sagarahiang merupakan salah satu desa tertua di Kuningan, yang diperkirakan usianya sekitar 642 tahun. Nama Sagarahiang, berasal kata dari sagara  yang berarti lautan dan hiang berarti dewa atau hal ghaib.

Jadi, Sagarahiang bermakna lautan para dewa. Penamaan desa tersebut diambil dari sejarah Situs Sanghiang dan Situs Lingga yang dipercaya sebagai tempat para dewa

6. Gedung Sjahrir 

Gedung Sjahrir, salah satu tempat perundingan Linggarjati di Kuningan, Jawa BaratDok. Kemendikbud Gedung Sjahrir, salah satu tempat perundingan Linggarjati di Kuningan, Jawa Barat

Bangunan bersejarah ini berada di kawasan Gedung Perundingan Linggarjati. Gedung Sjahrir digunakan  sebagai tempat menginap delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Sutan Sjahrir. 

Sementara, Gedung Perundingan Linggajati digunakan sebagai tempat perundingan dan lokasi menginap penengah perundingan, Lord Killearn, serta delegasi Belanda yang dipimpin Schermerhorn.

Lokasinya berada di Desa Bandosawetan, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Meskipun sudah berusia puluhan tahun, bangunan bersejarah ini masih berdiri kokoh hingga sekarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com