Menurutnya, paket wellness tourism bisa memperpanjang durasi kunjungan wisatawan.
Opsi lain, bisa juga wisatawan dari awal mengejar kebugaran dan kesehatan, memanfaatkan sumber daya yang dimiliki Indonesia baru kemudian dia melanjutkan dengan wisata.
Apalagi, kata Tanri, tren wellness tourism juga sudah berkembang di seluruh dunia.
Baca juga: Wisata Kebugaran Berbasis Rempah, Apa Itu?
Namun, Indonesia baru berada di peringkat ke-19 di dunia dan ketujuh di Asia untuk wisata kebugaran, masih kalah dibandingkan Jepang dan Thailand.
Oleh karena itu, kata Tanri, salah satu yang saat ini sedang dikembangkan dalam wellness tourism Indonesia adalah fokus ke herbal dan jamu, selain layanan spa dan potensi alam lainnya yang lebih dulu dikenal.
"Di negara lain ada Thai Massage, Shiatsu, Swedish Massage, Ayuverdha India. Kalau saya melihat kita lebih kepada pemanfaatan bahan-bahan baku yang ada di Indonesia,” tutur Tanri.
Baca juga: Menjajal Perawatan Spa di Tepi Tebing Bali, Apa Rasanya?
Menurutnya, ini bisa menjadi nilai tambah, sebagai bahan baku untuk mencegah penyakit, daripada harus mengobati.
Melalui produk kesehatan alami dan herbal, masyarakat penghasil bahan rempah seperti petani atau petani juga akan terlibat.
“Kita jual produk wisata kebugaran, sehingga sampai ke pedagang-pedagang juga akan terlibat. Ini akan meratakan proses pembangunan,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.