Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Perlengkapan Camping di Gunung yang Sebaiknya Dibawa agar Tidak Kedinginan

Kompas.com - 29/07/2023, 10:44 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com – Mendaki gunung jadi salah satu aktivitas yang cocok dilakukan pada musim kemarau.

Itu karena cuaca pada musim kemarau biasanya aman dari hujan dan badai yang biasa terjadi pada musim hujan.

Meski begitu, pendaki harus mempersiapkan diri dari udara yang lebih dingin pada musim kemarau.

Baca juga: Aturan Pendakian Gunung Ungaran via Mawar, Dilarang Solo Hiking

Terlebih saat cuaca cerah pada malam dengan langit penuh bintang. Cuaca akan sangat dingin pada waktu itu.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

Bahkan di sekitar Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, suhu udara bisa berada di bawah 0 derajat Celsius. Pendaki gunung di sekitar Dieng, seperti Prau dan Bismo pun harus berisap.

Perlengkapan agar tidak kedinginan di gunung

Kompas.com sempat beberapa kali melakukan pendakian saat cuaca sedang dingin. Agar tidak kedinginan, berikut Kompas.com rangkum perlengkapan apa saja yang sebaiknya dibawa:

1. Tenda

Tenda jadi perlengkapan wajib yang harus dibawa pendaki yang ingin berkemah di gunung karena bisa melindungi diri dari udara dingin dan angin.

Area camping Lembah Pasir Sumbul di Cianjur. Kawasan wisata ini memiliki panorama hutan pinus. Instagram @lembah_pasir_sumbul Area camping Lembah Pasir Sumbul di Cianjur. Kawasan wisata ini memiliki panorama hutan pinus.

Pastikan tenda masih dalam keadaan baik, seperti pintu bisa ditutup. Tenda layer ganda lebih dianjurkan karena bisa menahan angin agar tidak masuk ke dalam.

2. Baju ganti

Baju yang dikenakan biasanya akan basah karena keringat usai digunakan untuk berjalan kaki mendaki.

Baca juga: Pendakian Lawu via Candi Cetho Kini Dilarang Solo Hiking

Oleh karena itu, bawa baju ganti khusus untuk tidur di tenda. Ganti baju basah dengan baju kering dengan lengan panjang dan tebal.

3. Sleeping bag liner

Sebelum memakai sleeping bag atau kantung tidur, kenakan dulu sleeping bag liner atau inner yang dilengkapi dengan lapisan thermal (pemerangkap panas).

Ilustrasi sleeping bag liner.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Ilustrasi sleeping bag liner.

Sleeping bag liner akan membantu tubuh tetap hangat karena menjaga panas tubuh agar tidak keluar.

4. Sleeping bag

Lapisan selanjutnya adalah sleeping bag atau kantung tidur yang saat ini lazim digunakan pendaki saat tidur.

Ilustrasi sleeping bag.SHUTTERSTOCK / zhukovvvlad Ilustrasi sleeping bag.

Kombinasi dua lapis dari sleeping bag liner dan sleeping bag akan membuat tubuh makin hangat saat tidur.

5. Jaket

Saat tidur, pakai juga jaket agar tidak kedinginan. Dengan memakai jaket, panas tubuh akan makin terjaga.

Ilustrasi Jaket Gunung.Shutterstock Ilustrasi Jaket Gunung.

Selain itu, jaket juga akan melindungi tubuh dari udara dingin yang berasal dari luar dan juga angin.

6. Matras

Matras atau alas menjadi benda yang berfungsi agar dingin dari tanah tidak merembet sampai tubuh.

Ilustrasi matras yoga. PIXABAY/PEGGY_MARCO Ilustrasi matras yoga.

Alasi tempat tidur dengan matras sebelum berbaring. Pastikan posisi tidurmu tidak sampai keluar dari matras.

7. Matras angin

Benda ini penting agar tidur makin nyaman. Alih-alih tidur di permukaan yang keras, matras angin membuatmu seolah tidur di kasur. Saat tidak digunakan, matras angin bisa dilipat, sehingga ringkas.

Ilustrasi matras angin, ilustrasi kasur angin.SHUTTERSTOCK / Maria Studio Ilustrasi matras angin, ilustrasi kasur angin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com