Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Masjid Sultan Suriansyah, Masjid Tertua di Kalimantan

Kompas.com - 04/08/2023, 09:18 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

Pangeran Samudera lantas dikirim ke Pulau Jawa oleh Patih Masih karena situasi dinilai masih belum aman. Di Pulau Jawa, Pangeran Samudera belajar di pesantren kepada para Sunan, antara lain Sunan Giri dan Sunan Kalijaga.

Pada periode tersebut, Pangeran Samudera bertemu dengan pendakwah yang telah menyebarkan agama Islam ke berbagai daerah, termasuk Kalimantan. Namanya Khatib Dayan.

Pada usia 14 tahun, Pangeran Samudera diajak kembali ke Kuin oleh Khatib Dayan guna menemui Patih Masih. Setibanya di Kuin, Pangeran Samudera diangkat menjadi Raja Banjar.

"Setelahnya Pangeran Samudera berganti nama menjadi Sultan Suriansyah dan mendirikan Masjid Sultan Suriansyah yang pola ruangnya mengambil inspirasi dari Masjid Agung Demak," terang Syarifuddin.

Baca juga: Ini Masjid Tertua di Yogyakarta, Penuh Makna Filosofis dan Historis

Adapun bangunan dasar Masjid Sultan Suriansyah merupakan rumah panggung dari kayu ulin. Atapnya tumpang tiga dengan hiasan mustaka di ujungnya.

Di bagian dalam masjid ada mimbar dari kayu ulin. Lengkungan di muka mimbar dihiasi kaligrafi Arab, sedangkan di bawah tempat duduk mimbar ada sembilan undak-undak berhiaskan ukiran sulur-suluran, kelopak bunga, dan arabes.

"Masjid ini juga telah mengalami beberapa kali pemugaran. Namun keaslian bentuknya tetap dijaga, dan beberapa ornamen seperti tiang juga masih asli," ujar Syarifuddin.

Ada makam Sultan Suriansyah

Kompleks Makam Sultan Suriansyah dari Banjar.Kemdikbud Kompleks Makam Sultan Suriansyah dari Banjar.

Tidak jauh dari Masjid Kuin terdapat makam Sultan Suriansyah. Makam ini terletak di dalam kompleks pemakaman kerajaan yang beratap.

Selain makam Sultan Suriansyah, di kompleks tersebut ada pula makam Ratu Intan Sari, ibu Sultan Suriansyah; Sultan Rahmatullah, putra Sultan Suriansyah atau Raja Banjar kedua; Sultan Hidayatullah, cucu Sultan Suriansyah atau Raja Banjar ketiga; Khatib Dayan; dan Patih Masih. 

Makam Sultan Suriansyah dan ratunya dikelilingi pagar sepanjang kira-kira 6,4 meter dan setinggi 2,35 meter. Terbuat dari beton besi dan kayu ulin, pagar ini dihiasi motif floralistik.

Baca juga: Masjid Kotagede, Masjid Tertua di Yogyakarta Peninggalan Mataram Islam

Berpindah dari makam Sultan Suriansyah, wisatawan bisa menyambangi Museum Sultan Dayan yang berisi benda-benda peninggalan Kerajaan Banjar.

Di tempat ini, wisatawan bisa melihat potret Masjid Sultan Suriansyah dan suasana sekitarnya pada zaman dahulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com