Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Baju Adat Presiden Jokowi Saat Pidato Kenegaraan sejak 2017

Kompas.com - 16/08/2023, 14:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempunyai tradisi yakni mengenakan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR RI, yang digelar pada 16 Agustus setiap tahunnya.

Tradisi unik Jokowi tersebut dimulai sejak 2017, atau tahun ketiga periode pertama menjabat sebagai kepala negara. Sebelumnya, Jokowi ataupun presiden terdahulu memakai setelan jas formal.

Baca juga:

Tak hanya Jokowi, Ibu Negara Iriana Jokowi, wakil presiden, para menteri, sejumlah anggota MPR-DPR-DPRD, serta pimpinan lembaga juga turut mengenakan baju adat Nusantara.

Momentum pakaian adat tersebut, selalu dinantikan oleh masyarakat karena memberikan suguhan warna-warni unik khas Nusantara.

Kompas.com merangkum baju adat Jokowi saat pidato kenegaraan dari tahun ke tahun.

1. Baju adat Bugis (2017) 

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat hadir dalam sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2017di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat hadir dalam sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2017di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Baju adat Bugis, Sulawesi Selatan, adalah pakaian adat yang pertama kali dikenakan Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR 2017.

Bugis, Sulawesi Selatan, merupakan tempat kelahiran Jusuf Kalla, yang masih kala itu menjabat sebagai wakil presiden. Sebaliknya, Jusuf Kalla mengenakan baju adat Jawa, yang merupakan tanah kelahiran Jokowi.

Ide bertukar baju adat tersebut merupakan ide Jokowi sendiri, seperti disampaikan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Teten Masduki, dikutip dari Kompas.com (16/8/2017). 

Melalui pertukaran baju adat tersebut, Jokowi dan Jusuf Kalla ingin menunjukkan kekompakan serta memberi teladan bagi masyarakat untuk senantiasa menghayati nilai-nilai kemerdekaan.

2. Baju adat Sasak (2019)

Presiden Joko Widodo dengan baju adat suku Sasak NTB, bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla setelah menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-74 Kemerdekaan RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Presiden Joko Widodo dengan baju adat suku Sasak NTB, bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla setelah menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-74 Kemerdekaan RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Setelah absen mengenakan baju adat pada pidato kenegaraan 2018, Jokowi kembali mengenakan pakaian adat pidato kenegaraan 2019. Adapun baju adat yang dikenakan Jokowi saat menyampaikan pidato kenegaraan 2019 adalah baju adat Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kala itu, Jokowi mengenai baju adat Sasak berwarna coklat, dengan bawahan songket kombinasi warna hitam, emas, dan oranye. Sementara, keris tampak terpasang di bagian depan pakaian.

"Jadi tata busana yang dipakai Pak Jokowi itu adalah busana seorang pemimpin atau dalam bahasa Lombok disebut Datu atau Raja," kata Datu Siledendeng Lombok, H Lalu Muh Putria, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (17/8/2019).

Baju adat Sasak yang dikenakan Jokowi dilengkapi dengan mahkota, yang disebut asapuk. Sementara itu, bawahan songket yang dikenakan Jokowi bermotif Subahnale, yang merupakan songket dengan pembuatan sangat rumit dan membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan motif lainnya.

Baca juga:

3. Baju adat Sabu Raijua (2020) 

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI pada sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Kepala Negara memilih menggunakan pakaian adat Sabu, Nusa Tenggara Timur, pada sidang tahunan yang digelar di tengah pandemi Covid-19 kali ini.ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI pada sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Kepala Negara memilih menggunakan pakaian adat Sabu, Nusa Tenggara Timur, pada sidang tahunan yang digelar di tengah pandemi Covid-19 kali ini.

Jokowi melanjutkan tradisi mengenakan baju adat Nusantara pada periode kedua kepemimpinannya. Saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR 2020, kepala negara memilih baju adat Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baju adat yang dikenakan Jokowi didominasi warna hitam, dengan sedikit corak kuning keemasan, berdasarkan informasi dari Kompas.com (16/8/2020). Warna gelap sengaja dipilih kepala negara karena menggambarkan suasana Indonesia yang tengah berduka akibat pandemi Covid-19 yang merenggut ribuan korban jiwa.

Selain itu, Jokowi ingin mengenalkan baju adat Sabu Raijua, NTT yang belum banyak dikenal, sehingga masyarakat Indonesia mengenal lebih banyak keragaman suku.

Pertimbangan lainnya adalah baju adat Sabu Raijua, NTT, mencerminkan prinsip egaliter, lantaran tidak digunakan untuk kelas sosial atau upacara tertentu saja. Semua kalangan, mulai dari rakyat kecil hingga bangsawan, dapat mengenakan pakaian adat itu dalam acara apa pun.

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin didampingi Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Ketua DPR Puan Maharani tiba di lokasi sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Kepala Negara memilih menggunakan pakaian adat Sabu, Nusa Tenggara Timur, pada sidang tahunan yang digelar di tengah pandemi Covid-19 kali ini.ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin didampingi Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Ketua DPR Puan Maharani tiba di lokasi sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). Kepala Negara memilih menggunakan pakaian adat Sabu, Nusa Tenggara Timur, pada sidang tahunan yang digelar di tengah pandemi Covid-19 kali ini.

4. Baju adat Badui (2021)

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR Tahun 2021 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/8/2021). ANTARA FOTO/Sopian/Pool/wpa/aww.
ANTARA FOTO/SOPIAN Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR Tahun 2021 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/8/2021). ANTARA FOTO/Sopian/Pool/wpa/aww.

Pada pidato kenegaraan 2021, Jokowi memilih untuk mengenakan baju adat Suku Badui, Jawa Barat, berwarna hitam.

Sekretaris Pribadi Presiden, Anggit Noegroho, mengatakan, Kepala Negara memilih pakaian adat Badui karena desainnya yang sederhana, simpel, dan nyaman dipakai. Konsep itu sesuai dengan kondisi Indonesia yang sedang prihatin menghadapi pandemi Covid-19.

"Khusus untuk tahun ini, Pak Presiden minta pakaian adat yang sederhana saja, tidak terkesan festive, mengingat kondisi negara sedang menghadapi pandemi Covid-19," kata Anggit, dikutip dari Kompas.com, Senin (16/8/2021).  

Pakaian adat Badui yang dikenakan Jokowi dilengkapi dengan tas, yang terbuat dari serat pohon sebagai aksesori. Semua kelengkapan tersebut dibuat oleh perajin Suku Badui.

5. Baju adat Bangka Belitung (2022) 

Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-77 RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (16/8/2022).FOTOGRAFER PRIBADI PRESIDEN/AGUS SUPARTO Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-77 RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Dalam pidato kenegaraan pada 16 Agustus 2022, Jokowi mengenakan pakaian adat Baju Paksian dari Bangka Belitung. Pakaian adat itu terdiri dari jubah panjang sebatas betis, celana panjang, selempang, dan kain tenun cual khas Bangka.

Presiden juga mengenakan untuk penutup kepala yakni sungkon. Baju yang dikenakan Jokowi memiliki ornamen bermotif Pucuk Rebung.

Warna asli Baju Paksian adalah merah, tetapi selaras dengan perkembangan zaman warna baju tersebut menyesuaikan selera pemakainya sehingga Jokowi memilih warna hijau lumut.

Sekretaris Pribadi Presiden, Anggit Noegroho, mengatakan, warna hijau merupakan simbol pesan kerukunan, kedamaian yang ingin Jokowi dengan berhubungan dengan makin dekatnya pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2024.

"Itu disimbolkan dari motif baju Pucuk Rebung yang bermakna kerukunan dan warna hijau yang menyiratkan kesejukan dan ketenangan," kata Anggit, dikutip dari Kompas.com (16/8/2022).

Baca juga:

6. Baju adat Tanimbar (2023) 

Presiden Jokowi di pidato kenegaraan 2023Repro bidik layar via Kompas TV Presiden Jokowi di pidato kenegaraan 2023

Tahun ini, Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat Tanimbar, Maluku, saat menghadiri Sidang Tahunan MPR 2023. Baju adat tersebut berupa kain tenun ikat berwarna hitam yang diatur menjadi rompi. 

Kain tenun ikat Tanimbar adalah salah satu wastra Nusantara yang dibuat dengan prinsip sederhana, tetapi kaya makna.

Berdasarkan informasi dari Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, kain tenun ini dibuat dengan prinsip yang sederhana, yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang.

Kain tenun ikat Tanimbar pada umumnya memiliki motif dan warna yang beragam. Sebagian besar kain tenun didominasi dengan garis-garis dan diselingi dengan corak tertentu yang diadaptasi dari alam sekitar, seperti motif binatang, motif tumbuhan, dan motif manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com