Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Ikut Tur Napak Tilas Kemerdekaan RI, Jelajahi Masa Lalu

Kompas.com - 16/08/2023, 17:09 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Tapak tilas jadi salah satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) setiap tanggal 17 Agustus. 

Melalui tapak tilas, wisatawan bisa sedikit-banyak memahami peristiwa masa lalu, serta proses perumusan teks proklamasi. Hal itulah yang dialami peserta Tur Napak Tilas Kemerdekaan yang diadakan oleh Wisata Kreatif Jakarta, Sabtu (12/8/2023). 

Baca juga:

Tur dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Para peserta yang berjumlah sekitar 100-an sudah berkumpul terlebih dahulu di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat. Selanjutnya mereka dibagi menjadi beberapa kelompok.

Waktu itu Kompas.com berada di kelompok tiga yang terdiri dari 16-18 peserta. Aktivitas pertama adalah menjelajahi museum yang dulunya kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda.

"Setelah kejadian di Rengasdengklok, baru Tiga Serangkai; Ahmad Soebardjo, Soekarno, sama Mohammad Hatta, diterima di sini jam 10 malam oleh Laksamana Tadashi Maeda," ujar salah seorang pemandu, Mutia Azzahra pada Sabtu (12/8/2023).

Baca juga: 5 Tips Berkunjung ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Datang Pagi Hari

Peserta Tur Napak Tilas Kemerdekaan RI saat mendengarkan penjelasan dari pemandu di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Sabtu (12/8/2023).KOMPAS.com/Ni Nyoman Wira Peserta Tur Napak Tilas Kemerdekaan RI saat mendengarkan penjelasan dari pemandu di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Sabtu (12/8/2023).

Para peserta diajak berkeliling ke sejumlah ruangan, termasuk Ruang Pengetikan tempat Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi, ruang bawah tanah, dan dapur.

Saat ini, dapur berdinding keramik biru muda itu difungsikan sebagai ruang audio visual. Tidak ada lagi perlengkapan memasak di area tersebut, yang ada hanya layar, sofa, dan meja. 

"Di sini (ruang audio visual) bisa menampung sekitar 30 orang," ujar Mutia.

Adapun penjelasan yang disampaikan pemandu juga mengikuti alur waktu itu, mulai dari perumusan, pengetikan, hingga pengesahan naskah proklamasi. Terdapat sekitar 50 orang yang hadir di rumah Tadashi Maeda saat proses itu berlangsung.

Baca juga: 6 Aktivitas di Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com