Kemudian, lanjut Elok, di km 9 terdapat Hutan Evergreen, yang bagus untuk pemotretan atau swafoto. Disebut "evergreen" karena hutannya memang hijau sepanjang tahun.
"Hutan Evergeen itu hutan yang hijau sepanjang tahun. Karena di bawah situ ada aliran sungai bawah tanahnya," ungkap dia.
Berbeda dengan Hutan Musim, Hutan Evergreen memiliki pohon-pohon yang lebih rapat karena saat musim musim kemarau tidak mati. Pepohonan yang ada akan hijau dan selalu tumbuh.
Hutan Evergreen layaknya gua hijau karena lebih rimbun. Jalanannya yang lurus juga terlihat indah untuk pemotretan, kata Elok.
Baca juga: Tamasya ke Pantai Bama, Tempat Lihat Sunrise di Ujung TN Baluran
Melanjutkan perjalanan, wisatawan akan tiba di padang Savana Bekol. Savana Bekol merupakan padang sabana yang terluas di taman nasional yang ada di Indonesia, sekitar 10.000 hektar.
Sejumlah hewan bisa ditemukan sedang beristirahat, makan, atau berjalan-jalan di padang rumput ini. Mulai dari rusa, banteng, kerbau, monyet, merak, hingga ular.
Saking luasnya Savana Bekol, wisatawan bisa berhenti di beberapa titik dan berpindah menggunakan mobil. Pertama, ada spot Menara Padang untuk melihat keseluruhan padang sabana dari atas.
Baca juga: 6 Tips ke Taman Nasional Baluran, Jangan Bawa Kantong Plastik
"Lalu ada spot namanya Pohon Raisa. Terkenalnya karena pernah jadi tempat pembuatan video klip musiknya Raisa," kata Elok.
Spot foto berikutnya, ia melanjutkan, adalah fosil kepala banteng. Menurutnya, fosil kepala banteng merupakan salah satu icon Taman Nasional Baluran karena dulunya populasi banteng di area tersebut sangat banyak.
"Fosil ini benar-benar dari kepala banteng, bukan dari bahan apa yang dibuat serupa. Ini asli, kepala bantengnya mati di hutan, lalu kepalanya ditaruh di sana. Berjejer jadi bagus untuk berfoto. Belum lengkap kayanya kalau belum berfoto di kepala banteng itu di Baluran," jelas dia.
Kemudian, Elok menuturkan, ada juga spot foto padang Savana Bekol di tengah, dengan latar belakang gunung Baluran dan sabana
Jika wisatawan datang saat musim hujan, reremputan di Savana Bekol akan terlihat hijau menyegarkan, sedangkan saat musim kemarau, rumput-rumput menjadi kering dan coklat, sehingga seperti di Afrika.
Baca juga: 6 Tips ke Taman Nasional Baluran, Jangan Bawa Kantong Plastik