Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Kawasan Gunung Bromo, Ada Lautan Pasir dan Suku Tengger

Kompas.com - 05/09/2023, 15:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Sebagian kawasan wisata Gunung Bromo mengalami kebakaran hutan, sehingga sejumlah pintu masuk pengunjung harus ditutup. Insiden ini turut menyita perhatian masyarakat.

Baca juga:

Berdasarkan keterangan resmi dari Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), kebakaran mulanya terjadi pada Rabu (30/8/2023). Titik api berada di sekitar savana kaldera Tengger.

Oleh sebab itu, Balai Besar TNBTS memutuskan untuk menutup pintu masuk Jemplang, Coban Trisula, dan Senduro ditutup untuk pengunjung, pada Jumat (1/9/2023) mulai pukul 20.00 WIB. Setelah api padam, pintu masuk Jemplang, Coban Trisula, dan Senduro dibuka kembali pada Minggu (3/9/2023).

Namun, belum genap 24 jam insiden kebakaran hutan kembali terjadi di selatan view point Gunung Penanjakan. Imbasnya, pintu masuk Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, ditutup bagi pengunjung mulai, Minggu (3/9/2023) pukul 18.00 WIB.

Sampai berita ini ditulis, pintu masuk Wonokitri, Kabupaten Pasuruan masih ditutup.

Fakta kawasan Gunung Bromo 

Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mempunyai sejumlahh fakta menarik untuk diketahui, sebagai berikut. 

1. Luas area 

TNBTS mencakup sejumlah kawasan cagar alam dan taman wisata, berdasarkan informasi dari website resmi TNBTS. Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, meliputi:

  • Cagar alam laut pasir Tengger, seluas 5.250 hektare.
  • Cagar alam Ranu Kumbolo, seluas 1.340 hektare
  • Taman wisata Ranu Pani - Ranu Regulo,  seluas 96 hektare
  • Taman wisata Ranu Darungan, seluas 380 hektare
  • Taman wisata laut pasir Tengger, seluas 2,67 hektare, dan
  • Hutan produksi dan hutan lindung yang dikelola Perum Perhutani, seluas 43.210,20 hektare.

Sementara itu, total luas kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mencapai 800 kilometer persegi, dikutip dari laman Pesona Indonesia dan Indonesiabaik.id Kominfo.

2. Lokasi dan pintu masuk

Pemandangan matahari terbit di Bukit Cinta.Indonesia Travel Pemandangan matahari terbit di Bukit Cinta.

Saking luasnya, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru berada di empat kabupaten di Jawa Timur. Meliputi, Pasuruan, Malang, Lumajang, dan Probolinggo, berdasarkan informasi dari Indonesiabaik.id Kominfo.

Wisatawan bisa mengakses kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dari pintu masuk di masing-masing kota. Misalnya, pintu masuk dari Coban Trisula (Malang), Senduro (Lumajang), Wonokitri (Pasuruan), dan Cemoro Lawang (Probolinggo).

Baca juga:

3. Satu-satunya kawasan konservasi dengan lautan pasir 

Lautan pasir di kawasan Gunung BromoIndonesia.Travel Lautan pasir di kawasan Gunung Bromo

Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan satu-satunya area konservasi di Indonesia yang mempunyai lautan pasir, yakni laut pasir Tengger, atau dikenal sebagai Pasir Berbisik, berdasarkan informasi dari Indonesiabaik.id Kominfo.

Lautan pasir ini sudah ditetapkan sebagai kawasan yang dilindungi sejak 1919 silam. Keunikan lautan Pasir Berbisik adalah hamparan pasir hitam yang berada di ketinggian, sekitar 2.000 mdpl.

Kini, lautan pasir tersebut menjadi salah satu ikon kawasan Gunung Bromo yang dikunjungi banyak wisatawan. Keindahan lautan Pasir Berbisik ini, menjadikannya sebagai spot foto favorit maupun lokasi prewedding.

Diberi nama Pasir Berbisik, deburan pasir hitam tersebut bertiup seolah berbisik ke telinga para pengunjung, seperti dikutip dari Pesona Indonesia.

 

Puncak Mahameru dilihat dari Seruni Point Gunung Bromo.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Puncak Mahameru dilihat dari Seruni Point Gunung Bromo.

4. Pemandangan enam gunung 

Kawasan Gunung Bromo.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kawasan Gunung Bromo.

Saat berkunjung ke kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, wisatawan bisa menyaksikan panorama enam gunung sekaligus. Meliputi, Gunung Bromo, Gunung Kursi, Gunung Watangan, Gunung Batok, dan Gunung Widodaren.

Dari kelima gunung tersebut, hanya Gunung Bromo yang masih aktif. Selain kelima gunung tersebut, wisatawan juga bisa menyaksikan Gunung Semeru setinggi 3.676 meter, yang merupakan gunung berapi aktif.

Jika menyusuri jalan ke arah selatan, maka wisatawan akan menemukan dataran terjal yang terbelah oleh lembah dan dihiasi dengan danau-danau indah, hingga mencapai kaki Gunung Semeru, seperti dikutip dari Pesona Indonesia.

Baca juga:

5. Kaldera di dalam kaldera

Tidak banyak yang mengetahui, bahwa Gunung Bromo memiliki keunikan yakni kaldera di dalam kaldera, seperti dikutip dari Indonesiabaik.id Kominfo. Sebab, terdapat gunung berapi aktif, yakni Gunung Bromo di dalam kaldera Gunung Tengger.

Oleh sebab itu, Gunung Bromo juga dikenal sebagai kaldera Gunung Tengger. Untuk diketahui, Gunung Tengger adalah gunung api purba berukuran raksasa, dengan tinggi sekitar 4.000 meter, dan telah hancur akibat erupsi berulang kali.

Letusan gunung purba tersebut, menciptakan kaldera dan memunculkan beberapa anak gunung, yang dapat dijumpai sekarang ini. Keunikan ni menjadikan kawasan taman nasional ini menjadi salah satu wisata andalan Jawa Timur, maupun Indonesia. 

6. Suku Tengger 

Suku Tengger dalam upacara adat Yadnya Kasada. Konon legenda  Roro Anteng dan Joko Seger terkait dengan asal-usul nama Suku Tengger dan Upacara Kasada.Shutterstock/priantopuji Suku Tengger dalam upacara adat Yadnya Kasada. Konon legenda Roro Anteng dan Joko Seger terkait dengan asal-usul nama Suku Tengger dan Upacara Kasada.

6. Suku Tengger 

Suku Tengger merupakan suku yang mendiami dataran tinggi di sekitar Pegunungan Tengger, yang meliputi kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, seperti dikutip dari Kompas.com (21/8/2021). 

Ada banyak teori dari ahli mengenai asal mula suku Tengger. Namun, masyarakat Suku Tengger percaya bahwa nenek moyang mereka berasal dari Kerajaan Majapahit.

Sejak masa kerajaan Hindu di Pulau Jawa, Pegunungan Tengger diakui sebagai tempat suci yang dihuni abdi spiritual dari Sang Hyang Widi Wasa, atau dikenal sebagai Hulun.

Teori ini pun dibuktikan dengan adanya Prasasti Walandhit berangka 851 Saka atau 929 M. Di dalam prasasti tersebut diceritakan adanya sebuah desa bernama Walandhit di Pegunungan Tengger yang merupakan tempat suci yang didiami oleh Hyang Hulun atau abdi Tuhan.

Pemandangan Pegunungan Tengger di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.Indonesia.Travel Pemandangan Pegunungan Tengger di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

7. Ada bangunan pura

Pura Luhur Poten di Kawasan Gunung Bromo.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Pura Luhur Poten di Kawasan Gunung Bromo.

Tidak banyak yang menyangka bahwa terdapat pura di tengah lautan pasir di bawah kaki Gunung Bromo. Pura tersebut bernama Pura Luhur Poten, seperti dikutip dari Pesona Indonesia.

Pengunjung akan menemukan asimilasi budaya Jawa dan Bali pada bangunan pura. Daya tarik Pura Luhur Poten adalah menghadirkan nuansa Indonesia zama dulu, karena bangunan pura berdiri kokoh sendiri di alam luas tanpa bangunan-bangunan lainnya.

Baca juga:

8. Yadnya Kasada

Upacara Adat Yadnya Kasada Suku Tengger DOK. Shutterstock/syamhari photographyShutterstock/syamhari photography Upacara Adat Yadnya Kasada Suku Tengger DOK. Shutterstock/syamhari photography

Yadnya Kasada adalah upacara adat Suku Tengger. Ritual ini dilaksanakan pada hari ke-14 bulan Kasada, setiap tahunnya dikutip dari Pesona Indonesia.

Upacara Yadnya Kasada sudah berlangsung sejak abad ke-14, dan selalu bertepatan dengan kemunculan bulan purnama. Upacara ini berlangsung dua hari, serta digelar oleh  masyarakat Suku Tengger,  yang merupakan pemeluk agama Hindu kuno.

Dalam upacara tersebut, masyarakat Suku Tengger akan membawa berbagai macam hasil bumi dan hewan peliharaan sebagai sesembahan.Semua persembahan tersebut, akan dilarung ke dalam kawah Gunung Bromo sebagai persembahan kepada Dewa Brahma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com