Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Taman Nasional Way Kambas Lampung, Tempat Konservasi Gajah Sumatera

Kompas.com - 07/09/2023, 11:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

KOMPAS.com - Salah satu ciri khas Provinsi Lampung adalah keberadaan gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus). Hewan yang dilindungi tersebut berada di Taman Nasional Way Kambas, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung. 

Taman Nasional Way Kambas adalah satu dari dua kawasan konservasi yang berbentuk taman nasional di Provinsi Lampung, selain Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Baca juga:

Jarak ke Way Kambas dari Kota Bandar Lampung sekitar 90 kilometer (km) atau 2 jam berkendara. Ada sejumlah fakta menarik mengenai Taman Nasional Way Kambas, sebagai berikut.

1. Luas 125.631 hektare 

Tempat konservasi yang berada di sebelah tenggara Lampung ini, memiliki luas 125.631 hektare. Taman nasional ini, berupa hutan dataran rendah di sekitar Sungai Way Kambas. 

2. Taman nasional tertua di Indonesia

Taman Nasional Way Kambas, merupakan taman nasional tertua di Indonesia, berdasarkan informasi dari Kompas.com (2/3/2014). Status Taman Nasional Way Kambas ditetapkan pada 26 Agustus 1999, berdasarkan informasi dari situs resminya.

Sebelum ditetapkan sebagai taman nasional, Way Kambas sudah menjadi kawasan pelestarian alam sejak 1936 pada masa pendudukan Belanda. Penetapan Way Kambas sebagai kawasan pelestarian tersebut, untuk melindungi berbagai satwa liar di dalamnya.

3. Ada pusat latihan gajah Sumatera 

Mahout dari Elephant Response Unit (ERU) sedang memandikan gajah di Kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin (29/7/2017). Gajah-gajah di Elephant Response Unit (ERU) telah jinak dan sudah dilatih untuk membantu manusia, salah satu kontribusi gajah-gajah ini adalah membantu mendamaikan jika terjadi konflik manusia dengan gajah-gajah liar.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Mahout dari Elephant Response Unit (ERU) sedang memandikan gajah di Kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin (29/7/2017). Gajah-gajah di Elephant Response Unit (ERU) telah jinak dan sudah dilatih untuk membantu manusia, salah satu kontribusi gajah-gajah ini adalah membantu mendamaikan jika terjadi konflik manusia dengan gajah-gajah liar.

Salah satu jenis satwa yang dikelola Taman Nasional Way Kambas secara lebih intensif adalah gajah Sumatera. Hewan mamalia tersebut, ditempatkan dalam satu kawasan yang dikenal sebagai Pusat Latihan Gajah (PLG), berdasarkan informasi dari website resminya.

Pusat Latihan Gajah Way Kambas didirikan untuk mengurangi konflik antara gajah dengan manusia dan menjadi pusat konservasi gajah Sumatera.

Pusat Latihan Gajah tersebut melatih hewan pintar itu menjadi gajah tangkap, gajah atraksi, gajah membantu pekerjaan manusia, dan sebagainya.

Pemanfaatan gajah terlatih, antara lain untuk membantu penanganan konflik manusia dan satwa, penyelamatan satwa, patroli pengamanan, dan alat transportasi untuk mengendalikan kebakaran hutan.

Baca juga:

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Mahout dari Elephant Response Unit (ERU) menuju sungai untuk memandikan gajah di Kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin (29/7/2017). Gajah-gajah di Elephant Response Unit (ERU) telah jinak dan sudah dilatih untuk membantu manusia, salah satu kontribusi gajah-gajah ini adalah membantu mendamaikan jika terjadi konflik manusia dengan gajah-gajah liar.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Mahout dari Elephant Response Unit (ERU) menuju sungai untuk memandikan gajah di Kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin (29/7/2017). Gajah-gajah di Elephant Response Unit (ERU) telah jinak dan sudah dilatih untuk membantu manusia, salah satu kontribusi gajah-gajah ini adalah membantu mendamaikan jika terjadi konflik manusia dengan gajah-gajah liar.

4. Sudah tutup untuk wisata selama tiga tahun 

Mahout dari Elephant Response Unit (ERU) menuju sungai untuk memandikan gajah di Kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin (29/7/2017). Gajah-gajah di Elephant Response Unit (ERU) telah jinak dan sudah dilatih untuk membantu manusia, salah satu kontribusi gajah-gajah ini adalah membantu mendamaikan jika terjadi konflik manusia dengan gajah-gajah liar.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Mahout dari Elephant Response Unit (ERU) menuju sungai untuk memandikan gajah di Kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Senin (29/7/2017). Gajah-gajah di Elephant Response Unit (ERU) telah jinak dan sudah dilatih untuk membantu manusia, salah satu kontribusi gajah-gajah ini adalah membantu mendamaikan jika terjadi konflik manusia dengan gajah-gajah liar.

Sayangnya, sudah tiga tahun sejak pandemi Covid-19 muncul, Taman Nasional Way Kambas ditutup untuk aktivitas wisata. Hingga saat ini, taman nasional tersebut masih tutup untuk kunjungan wisatawan.

Sebelumnya, Taman Nasional Way Kambas merupakan destinasi wisata populer di Lampung, khususnya Pusat Latihan Gajah.

Wisatawan bisa menikmati sejumlah atraksi gajah terlatih, seperti gajah main bola, gajah mandi, gajah naik kereta, hingga menunggang gajah. Selain itu, ada fasilitas wisata jelajah Way Kambas dengan menunggang gajah, kolam gajah, lapangan gajah, guest house, dan sebagainya.

Melansir Kompas.com (31/12/2022), Taman Nasional Way Kambas nantinya akan dibuka kembali dengan konsep baru, yakni beralih dari mass tourism (pariwisata massal) menjadi animal welfare (kesejahteraan satwa). Satu hal yang pasti, tidak ada lagi kegiatan menunggang gajah dan ada pembatasan kuota kunjungan.

Baca juga:

5. Ada mangrove dan pantai

Selain flora dan fauna, Taman Nasional Way Kambas, mempunyai panorama alam yang indah serta masih alami. Taman Nasional Way Kambas, berada di ketinggian 0-50 mdpl, dengan kondisi tanah yang cenderung datar dan landai.

Terdapat empat ekosistem utama di Taman Nasional Way Kambas, yakni hutan hujan, hutan rawa, mangrove, dan pantai.

6. Hewan dilindungi di Way Kambas 

Ilustrasi Harimau. Harimau adalah salah satu spesies khas benua Asia, yang tersebar di berbagai negara seperti Indonesia, China, India dan berbagai negara lainnya.SHUTTERSTOCK.com/TOM117 Ilustrasi Harimau. Harimau adalah salah satu spesies khas benua Asia, yang tersebar di berbagai negara seperti Indonesia, China, India dan berbagai negara lainnya.

Selain gajah Sumatera, ada sejumlah hewan dilindungi lainnya di Taman Nasional Way Kambas. 

Meliputi, tapir (tapirus indicus), enam jenis primata, rusa sambar (cervus unicolor), kijang (muntiacus muntjak), harimau Sumatera (panthera tigris), monyet ekor panjang, badak Sumatera, buaya, beruang madu, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com