Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Nasional Way Kambas Masih Tutup, Kapan Dibuka?

Kompas.com - 31/12/2022, 08:17 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Taman Nasional (TN) Way Kambas di Lampung, yang sudah tutup sejak awal pandemi Covid-19 lalu, dilaporkan masih tutup hingga saat ini.

Humas Balai Taman Nasional Way Kambas Sukatmoko mengatakan, rencananya TN Way Kambas baru akan dibuka lagi pada pertengahan tahun 2023, dengan konsep yang baru.

Baca juga:

"Kami sedang menyiapkan konsep baru wisata yang ada di Way Kambas, yang kemarin kita dipandang orang eksploitasi satwa, nantinya kita akan mengedepankan animal welfare, kesejahteraan satwanya," terang Sukatmoko kepada Kompas.com, Jumat (30/12/2022).

Ia menyebut, pembukaan ini akan dilakukan setelah semuanya betul-betul siap, baik dari sisi internal taman nasional, infrastruktur yang sedang diperbaiki, maupun kesiapan masyarakat sekitar dalam mengemas paket wisata untuk dijual nantinya.

Baca juga: 10 Pantai Lampung yang Wajib Dikunjungi, Bisa Lihat Lumba-lumba Hingga Surfing

Tidak ada lagi atraksi menunggang gajah di TN Way Kambas

Mahout saat memberikan pakan di Camp ERU (Elephant Respons Unit) Tegal Yoso, Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, Senin (4/1/2021). Total ada 8 gajah, 5 dewasa yang berpatroli di sekitaran Camp Tegal Yoso. Mereka mempunyai kewajiban untuk mencegah risiko konflik berbahaya antara manusia dan gajah liar di Taman Nasional Way Kambas.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Mahout saat memberikan pakan di Camp ERU (Elephant Respons Unit) Tegal Yoso, Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, Senin (4/1/2021). Total ada 8 gajah, 5 dewasa yang berpatroli di sekitaran Camp Tegal Yoso. Mereka mempunyai kewajiban untuk mencegah risiko konflik berbahaya antara manusia dan gajah liar di Taman Nasional Way Kambas.

Lebih lanjut, TN Way Kambas akan beralih dari mass tourism (pariwisata massal) menjadi animal welfare (kesejahteraan satwa).

Hal ini termasuk meniadakan atraksi gajah yang dulu pernah dilakukan.

"Jadi konsep wisatanya nanti tidak ada lagi atraksi gajah, tidak ada lagi menunggang gajah, jadi lebih ke edukasi satwa," tutur Sukatmoko.

Baca juga: Pulau Pahawang di Lampung, Punya Pesona Bawah Laut yang Menawan

Sebagai gantinya, pengunjung akan disuguhkan edukasi lain, seperti cara memandikan gajah atau kenapa gajah itu harus dilatih, dan pengetahuan lain seputar kehidupan gajah di Way Kambas.

"Karena kemarin itu (gajah) dilihat sebagai atraksi, namun nanti akan disampaikan pentingnya melatih gajah karena akan mempermudah meng-handle (menangani) satwa. Jadi lebih pada animal welfare yang kita konsepkan," imbuhnya.

Baca juga: Pelaku Pariwisata di Lampung Siapkan Wisata Aman dan Penuh Kenangan

Selain itu, pihak TN Way Kambas juga sedang merencanakan pemberlakuan pembatasan kuota kunjungan.

"Jadi benar-benar ini wisata yang punya minat khusus, orang ke Way Kambas memang ingin tahu tentang gajah, belajar tentang gajah, jadi tidak hanya ke Way Kambas untuk naik gajah saja, atau untuk melihat atraksi gajah, itu kan bisa di kebun binatang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com