Sebagai pengunjung yang sudah antre sekitar dua-tiga jam sebelum akhirnya pulang, Tika dan Reni menyampaikan aspirasi mereka.
Menurut Tika, ke depannya pihak penyelenggara bisa mengadakan pameran secara online, di samping offline (luring), guna memudahkan pengunjung, misalnya pengunjung lansia.
"Kalaupun mau tetap ada expo seperti ini offline, benar-benar dilakukan dengan tertib. misalnya ada nomor antrean karena antrean dari luar itu sudah kacau," tambah Tika.
Baca juga: 5 Cara ke Bandara YIA dari Kota Yogyakarta, Tak Cuma Naik Kereta
Hampir sama, Dicky berharap agar penyelenggara bisa memperbaiki sistem antrean, dan lebih transparan dalam menjelaskan alur serta kuota yang tersedia.
"Sarannya dari depan mungkin bisa dikasih nomor antrian. Enggak apa-apa antre di depan, nanti kan bisa dipanggil nomornya. Jelaskan juga alurnya, tiketnya tinggal tersedia berapa, kuotanya sisa berapa. Dijawabnya stok terbatas, ya itu berapa," tutur Dicky.
Ia menyebut, upaya pihak penyelenggara mempersingkat antrean dengan memberi formulir data diri untuk diisi pengunjung sebelum membeli tiket, sudah cukup baik. Namun, akan lebih baik jika diterapkan nomer antrean sehingga akan lebih tertib.
"Sebelum masuk atau pas daftar, input (memasukkan) data penumpang, bisa sekalian nomor juga. Jadi nanti nomornya tinggal cari saja," tutup dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.