KOMPAS.com – Waduk Gajah Mungkur di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, mengalami penurunan debit air akibat musim kemarau tahun 2023 ini.
Hal itu bahkan membuat dasar waduk yang biasanya ada di bawah air, menjadi daratan yang bisa ditapaki.
Dasar waduk pun menjadi padang rumput hijau yang dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat jalan-jalan sore.
Selain itu, beberapa bagian Waduk Gajah Mungkur yang mengering, ternyata menyingkap kembali jejak peninggalan permukiman masa lalu.
Baca juga: Selain Makam Lawas, Jejak Permukiman Ini juga Terlihat di Waduk Gajah Mungkur yang Surut
Itu karena beberapa bagian waduk ini dulunya merupakan kawasan permukiman yang akhirnya ditenggelamkan.
Kamu akan bisa menemukan sisa permukiman zaman dulu, seperti fondasi rumah, sumur, jembatan, hingga makam.
Kompas.com sempat berkunjung ke dasar Waduk Gajah Mungkur yang mengering dan terdapat peninggalan permukiman masa lalu, tepatnya di Kecamatan Wuryantoro.
Jika ingin hunting peninggalan permukiman masa lalu di Waduk Gajah Mungkur, berikut Kompas.com rangkum tipsnya:
Normalnya, musim kemarau di wilayah Wonogiri dan sekitarnya berlangsung pada Mei hingga Oktober.
Oleh karena itu, waktu yang pas untuk menyaksikan peninggalan masa lalu di Waduk Gajah Mungkur adalah akhir musim kemarau pada September atau Oktober.
Baca juga: Makam Lawas Muncul di Waduk Gajah Mungkur yang Mengering, Ada dari Tahun 1956
Sebaliknya pada puncak musim hujan, seperti Januari atau Februari, debit air waduk ini akan tinggi, sehingga peninggalan permukiman itu akan kembali terendam air.
Tidak semua bagian Waduk Gajah Mungkur yang mengering akan menyingkap peninggalan permukiman masa lalu.
Salah satu tempat yang terdapat peninggalan itu ada di Kecamatan Wuryantoro, tepatnya selatan Pasar Wuryantoro.
Menjelajah kawasan Waduk Gajah Mungkur yang surut paling pas dilakukan pada pagi atau sore hari.
Itu karena cuaca akan sangat panas pada siang hari dengan tidak adanya pepohonan yang bisa melindungi diri.
Baca juga: Waduk Gajah Mungkur Surut, Makam Hingga Jembatan Lawas Muncul Kembali
Apabila datang pada sore hari yang cerah, kamu akan mendapat bonus sunset atau matahari terbenam.
Masyarakat yang terdampak pembangunan Waduk Gajah Mungkur tidak semuanya melakukan transmigrasi. Ada beberapa yang pindah tidak jauh dari lokasi terdampak.
Baca juga: Mengenang Perkampungan yang Kini Menjadi Waduk Gajah Mungkur Wonogiri
Mereka saat ini sudah berusia cukup tua. Apabila bertemu petani yang usianya sudah cukup tua, kamu bisa mengajaknya mengobrol. Dengan begitu, kamu bisa tahu kondisi tempat yang sedang dipijak sewaktu jadi permukiman.
Waduk Gajah Mungkur juga merupakan tempat favorit untuk memancing. Area sekitar makam bahkan jadi tempat memancing yang ramai ketika waduk mulai mengering.
“Karena ikannya akan terjebak di genangan air (sekitar makam) pas mengering, jadi enak untuk dipancing,” kata seorang pemancing ikan bernama Wawan kepada Kompas.com, Sabtu (7/10/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.