KOMPAS.com – Musim kemarau menyebabkan debit ari Waduk Gajah Mungkur di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, menjadi berkurang.
Bahkan, beberapa tempat yang biasanya tergenang air waduk saat musim kemarau, menjadi kering dan bisa ditapaki.
Salah satunya ada di selatan Pasar Wuryantoro, Kecamatan Wuryantoro. Tempat yang biasanya tergenang air, kini mejadi padang rumput.
Masyarakat memanfaatkan dasar waduk yang mengering itu menjadi lahan pertanian untuk menanam padi.
Area lain menjadi padang rumput hijau yang banyak dikunjungi orang pada sore hari untuk menyaksikan sunset atau matahari terbenam.
Saat Kompas.com berkunjung pada Sabtu (7/10/2023), tampak beberapa orang yang mengendarai sepeda motornya menuju dasar waduk yang mengering.
Sisi barat memang menyuguhkan keindahan sunset. Matahari akan tenggelam di hamparan perbukitan yang ada di barat waduk.
Baca juga: Lokasi Makam Lawas yang Muncul di Waduk Gajah Mungkur Saat Mengering
Beberapa orang juga tampak menerbangkan layangan, mengingat sore itu angin berembus cukup kencang.
“Saya datang sama anak-istri untuk menikmati sore di sini,” kata seorang pengunjung dari Kota Wonogiri bernama Joko kepada Kompas.com di lokasi, Sabtu.
Untuk nyore di sini, tidak ada tarif apa pun yang harus dibayarkan. Selain itu, tidak ada fasilitas, seperti warung dan toilet.
Di tempat ini, juga terdapat beberapa peninggalan permukiman masa lalu, mulai dari jembatan, fondasi rumah, bekas sumur, dan makam.
Baca juga: Selain Makam Lawas, Jejak Permukiman Ini juga Terlihat di Waduk Gajah Mungkur yang Surut
Semua itu kembali menampakkan dirinya saat Waduk Gajah Mungkur surut. Biasanya peninggalan tersebut akan terendam air saat musim hujan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.