Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi, Tahura Bandung Tutup Sejumlah Obyek Wisatanya

Kompas.com - 30/10/2023, 06:36 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Taman Hutan Raya Ir H Djuanda atau Tahura Bandung saat ini sedang direvitalisasi.

Hal itu membuat sejumlah obyek wisata di Tahura Bandung untuk sementara waktu tidak bisa dikunjungi.

Baca juga: Itinerary Seharian Keliling Bandung, Nongkrong di The Hallway Space

Dikutip dari situs Pemerintah Provinsi Jawa Barat, beberapa obyek wisata yang tidak bisa diakses antara lain area jogging track Goa Jepang dan Goa Belanda hingga jalur treking menuju Curug Omas, Maribaya, arena bermain anak, jembatan penghubung, serta fasilitas lain.

"Target penyelesaian kegiatan hingga Desember 2023. Kami memohon maaf atas adanya revitalisasi ini yang akan memberikan dampak ketidaknyamanan bagi pengunjung,” ujar Kepala UPTD Tahura Ir. H. Djuanda Dinas Kehutanan Jabar, Lutfi Erizka di lokasi, Selasa (24/10/2023), seperti dikutip dari situs Pemprov Jabar.

Baca juga: Ke Bandara Internasional Kertajati dari Bandung, Bisa Naik Apa?

Ia menambahkan, revitalisas dilakukan untuk memberikan pengalaman wisata alam yang lebih baik dan aman bagi pengunjung.

Selain itu, juga meningkatkan pengalaman kunjungan bagi semua pengunjung Tahura Ir H Djuanda, baik yang datang untuk jogging, tracking, olahraga, bersantai, atau belajar lebih banyak tentang alam, serta membantu memperkuat kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan alam.

Selain area obyek wisata, lahan parkir depan juga termasuk area yang ditutup sementara.

Baca juga: 7 Wisata di Punclut Bandung, Banyak Tempat Nongkrong Instagramable

Luthfi pun mengimbau pengunjung untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi.

"Kami telah menyiapkan beberapa alternatif kantung parkir seperti di PDAM, Kopi 372, atau pun lahan warga,” ujarnya.

Adapun Tahura Ir H Djuanda adalah kawasan konservasi dengan jenis Kawasan Pelestarian Alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan bukan jenis asli, yang tidak invasif.

Tempat ini juga dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata, dan rekreasi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com