Selain menyediakan galeri untuk menampilkan lokasi syuting potensial dan promosi destinasi wisata, platform IFFa disebut akan dikembangkan ke ekosistem lain yang lebih luas.
"Termasuk untuk artisnya, cameraman (kamerawan), atau pun device (alat)-nya, dan ke depan nanti ketika production house (rumah produksi) butuh tempat lokasi untuk syuting, butuh untuk penginapan kru, kami akan link (hubungkan) dengan hotel, butuh makanan kami link dengan food and beverage (makanan dan minuman)," terang Dwi.
Baca juga: 3 Lokasi Syuting Film Barbie, Ada yang Bisa Dikunjungi di Dunia Nyata
Tak hanya itu, IFFa juga bisa dikaitkan dengan industri kreatif. Misalnya, pelaku kerajinan tangan dapat memberi supply (suplai) barang yang dibutuhkan ke lokasi syuting.
Adapun portal ini merupakan best practice (prosedur yang dinilai efektif) dari berbagai negara yang sudah menerapkan, seperti Korea, India, dan Perancis. Negara tersebut sudah memiliki portal yang telah digunakan oleh insan perfilman yang da.
Laman web IFFa dapat diakses di www.iffa.id oleh para penggiat film di Tanah Air.
PFN memproyeksikan pada 2024, IFFa akan bertransformasi lebih luas hingga menyediakan layanan lainnya, antara lain penyediaan cast atau talent, peralatan, dan kru perfilman.
Baca juga: 5 Fakta Pulau Sardinia, Lokasi Syuting Film The Little Mermaid
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.