JOMBANG, KOMPAS.com - Aktivitas menikmati pemandangan alam sembari merasakan segarnya udara pegunungan dibuka untuk wisatawan di Desa Jarak, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Namanya Wisata Lintas Desa dari Bukit Pecaringan.
Dikelola oleh pemerintah desa melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), aktivitas wisata yang baru dibuka untuk umum pada Minggu (19/11/2023 ini menawarkan paket lengkap.
Baca juga: Kirab Tumpeng Apem di Jombang untuk Sambut Ramadhan, Jadi Rebutan Warga di Alun-alun
Wisatawan yang ikut aktivitas ini dapat menikmati panorama alam, berbaur dengan segarnya udara pegunungan, serta mencoba trekking di kaki Gunung Anjasmoro.
Wisata Lintas Desa menempuh jarak sekitar 2,6 kilometer, dimulai dari Bukit Pecaringan. Keindahan alam bisa dinikmati wisatawan saat melewati jalan setapak serta melewati Watu Lumbung (Batu besar).
Setelah melewati Watu Lumbung, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri tepi Sungai, melalui Hutan Sengon, melintasi ladang, menyeberang sungai atau turun ke sungai, lalu kembali ke Bukit Pecaringan.
Baca juga: 6 Kegiatan Seru di Wana Wisata Sumber Biru Jombang, Apa Saja?
Di sepanjang perjalanan, wisatawan juga dapat menjelajahi perbukitan, menuruni lembah, melintasi kebun manggis, melewati kebun durian, dan melihat dari dekat aneka tanaman perkebunan.
Selain trekking, wisatawan juga dapat menikmati pemandangan alam dari atas Bukit Pecaringan. Di atas bukit, tersedia area untuk berkemah atau camping.
Kepala Desa Jarak, Agus Darminto menyampaikan, Wisata Lintas Desa dari Bukit Pecaringan mengusung kearifan lokal, dengan mengajak wisatawan untuk lebih dekat alam dan merasakan kehidupan di lingkungan pegunungan.
Melalui aktivitas ini, wisatawan bisa bersentuhan langsung dengan tanaman buah-buahan andalan Desa Jarak, seperti manggis, durian, dan kopi.
“Di dalamnya termasuk menikmati potensi-potensi yang ada di Desa Jarak, baik untuk tanaman perkebunan maupun peternakan,” kata Agus kepada Kompas.com saat peluncuran Wisata Lintas Desa dari Bukit Pecaringan, Minggu (19/11/2023).
Baca juga:
Agus menjelaskan, aktivitas ini jadi bagian dari upaya pemerintah desa untuk meningkatkan daya saing ekonomi dan taraf hidup masyarakat.
Diharapkan aktivitas ini juga bisa menjadi stimulus pergerakan ekonomi, perkembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah), serta meningkatkan gairah dan keuletan petani dalam menjaga dan meningkatkan produktivitas buah manggis, durian, dan kopi.
“Harapan kami, destinasi wisata kami bisa terus berkembang untuk mendukung perekonomian masyarakat dan menjadi ikon wisata alam di Kabupaten Jombang yang dikelola desa,” ujar Agus.
Baca juga: Wana Wisata Sumber Biru di Jombang, Sensasi Makan di Tengah Sungai
Dia menambahkan, Desa Jarak selama ini telah dikenal sebagai desa penghasil utama buah manggis di wilayah Kecamatan Wonosalam dan di Kabupaten Jombang. Potensinya bahkan sudah merambah pasar ekspor.
Setiap tahun, lanjutnya, buah manggis yang bisa dipanen dari seluruh kawasan perkebunan milik warga, tidak kurang dari 80 ton. Panen buah manggis berlangsung dari bulan November.
“Beberapa tahun ini panen buah manggis luar biasa sekali dan perkiraan kami ini bisa bertahan sampai lima tahun ke depan. Untuk tahun ini juga luar biasa, panen buah manggis sekitar 80 sampai 100 ton,” ucapnya.
Baca juga: Wisata Nuansa Pedesaan di Jombang, Kunjungi Kampung Adat Segunung
Agus menerangkan, keberadaan aktivitas wisata alam di desanya berangkat dari kolaborasi antara Pemerintah Desa Jarak dengan Petra Christian University (PCU), perguruan tinggi swasta di Surabaya.
Dosen Arsitektur PCU Anik Juniwati menyampaikan, ide paket wisata dengan wisata jelajah desa dari Bukit Pecaringan digagas bersama rekan sejawatnya, Elvina Shanggrama Wijaya.
Dalam mewujudkan gagasan untuk membantu pengembangan dan pemberdayaan desa tersebut, kedua dosen tersebut berkolaborasi dosen Ekonomi Pembangunan UWP, Erwan Aristyanto, mahasiswa PCU, serta Pemerintah Desa Jarak.
“Pengembangan (wisata) desa ini merupakan hasil dari hibah pengabdian kepada masyarakat dengan skema Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Kami mendapatkan sekitar 69 juta rupiah,” ujar Anik.
Dia menjelaskan, dukungan terhadap Desa Jarak untuk mengembangkan destinasi wisata alam diberikan dalam bentuk perumusan desain, pembangunan fasilitas Wisata Lintas Desa, pendampingan pelatihan pemandu wisata, dan pengemasan paket wisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.