Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Abdul Nasir
Dosen

Dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Jember

Mencermati Kinerja Pariwisata 2023

Kompas.com - 04/12/2023, 09:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Setelah pandemi Covid-19, tren pariwisata telah berkembang dengan fokus pada keberlanjutan dan inklusi. Hal ini ditunjukkan oleh berbagai temuan survei yang dilakukan berbagai lembaga internasional tentang preferensi pariwisata global saat ini.

Pentingnya pariwisata yang lebih berwawasan lingkungan terkait erat dengan aspek berkelanjutan. Sementara aspek inklusif menekankan ketertarikan yang lebih besar pada aktivitas pariwisata yang dapat membantu masyarakat lokal lebih banyak.

Transisi demografi juga menyebabkan perubahan preferensi wisatawan. Dengan peningkatan minat generasi milenial dan generasi Z dalam melakukan perjalanan wisata dengan fitur favorit mereka, pengembangan destinasi wisata harus menjadi perhatian utama.

Tiga faktor menentukan preferensi wisata generasi muda ini: mereka termotivasi secara digital karena generasi muda terdidik dan terpapar secara digital; mengutamakan pengalaman perjalanan yang terinspirasi dari berbagai media digital; dan memilih aktivitas wisata alam-budaya dan lokal.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, untuk mengatasi berbagai tantangan yang menghalangi peningkatan kinerja pariwisata nasional, Bank Indonesia dalam Laporan Nusantaranya (Oktober 2023) memberikan masukan dalam peningkatan strategi pariwisata ke depan yang harus difokuskan pada setidaknya enam hal berikut:

  1. Memberikan prioritas pada percepatan pemulihan rute dan frekuensi penerbangan serta pengembangan skema visa
  2. Meningkatkan strategi promosi pariwisata, terutama untuk wisman yang banyak menghabiskan uang
  3. Memfokuskan kampanye Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI)
  4. Mengoptimalkan penyelenggaraan Meetings, Incentives, Conventions and Exhibitions (MICE) dan event
  5. Mempercepat pengembangan destinasi pariwisata yang berorientasi pada pariwisata berkualitas
  6. Meningkatkan inklusi pariwisata melalui pengembangan entrepreneurship kreatif di destinasi, terutama di desa wisata.

Untuk mempercepat pemulihan kinerja pariwisata, kolaborasi harus diperkuat. Terutama selama periode transisi endemi, pariwisata merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi.

Kinerja pariwisata yang semakin tumbuh dan berkembang memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif selain memperkuat ketahanan ekonomi negara melalui peningkatan pendapatan devisa.

Dalam hal ini, masyarakat harus dapat memperoleh keuntungan ekonomi lebih besar dari adanya peningkatan pariwisata.

Pemulihan pariwisata harus ditingkatkan dengan mengatasi masalah yang timbul melalui program yang terfokus.

Sangat penting melakukan sesuatu dalam jangka pendek untuk memperkuat pendekatan yang berfokus pada enam prioritas yang telah dikemukakan oleh Bank Indonesia.

Selain itu, program prioritas harus mempertimbangkan dinamika yang berkembang dalam jangka menengah-panjang, seperti perubahan transisi demografi dan peran yang meningkat dari generasi muda.

Ke depan, upaya bersama untuk mempercepat pemulihan pariwisata akan dapat membantu pertumbuhan pariwisata nasional lebih cepat dan mendukung pencapaian Indonesia Maju.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com