Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Kayu Waduk Cengklik, Wisata Baru yang Estetis di Boyolali

Kompas.com - 11/12/2023, 17:05 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.comWaduk Cengklik di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, tidak hanya digunakan untuk sarana pengairan pertanian dan perikanan.

Waduk ini juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata, terutama mereka yang datang untuk menikmati matahari terbenam atau sunset saat cuaca cerah.

Wisatawan biasanya mengunjungi kawasan tanggul sisi utara Waduk Cengklik yang biasa dimanfaatkan untuk duduk menikmati pemandangan, hingga berolahraga.

Baca juga: Omah Prahu 99, Tempat Nongkrong Asyik dengan Panorama Sunset Waduk Cengklik Boyolali

Atau datang ke deretan warung atau tempat makan baru di tepi timur yang menyuguhkan panorama waduk dan sunset atau matahari terbenam.

Namun, kini ada tempat wisata baru yang lokasinya berada di sisi timur Waduk Cengklik, yakni jembatan kayu. Jembatan ini baru dibuka sekitar setengah tahun.

Jembatan Kayu Waduk Cengklik

Kompas.com sempat berkunjung langsunf ke jembatan kayu ini pada Kamis (7/12/2023). Tidak ada tiket masuk yang harus dibayarkan untuk masuk. 

Wisatawan hanya perlu membayar parkir yang disediakan warga setempat, yakni Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.

Baca juga: 6 Aktivitas Wisata di Waduk Cengklik Boyolali, Olahraga sampai Mancing

Dari area parkir, wisatawan harus berjalan kaki sebentar sampai jembatan kayu. Di ujung jembatan kayu, terdapat pagar yang hampir menutupi seluruh pintu masuk jembatan.

Jembatan Kayu di Waduk Cengklik, Boyolali, Kamis (7/12/2023).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Jembatan Kayu di Waduk Cengklik, Boyolali, Kamis (7/12/2023).

Menurut seorang pedagang sekitar ujung jembatan bernama Alwi yang Kompas.com temui di lokasi, pagar itu dipasang untuk mencegah agar wisatawan tidak masuk bersama kendaraan atau sepeda. 

Jembatan kayu ini membentang dari selatan ke utara. Melalui aplikasi Google Maps, Kompas.com mengukur panjangnya yang mencapai sekitar 533 meter.

Jembatan kayu yang estetis

Saat Kompas.com berkunjung, debit air Waduk Cengklik belum terlalu tinggi. Kawasan perairan masih cukup jauh dari jembatan kayu.

Bagian waduk yang mengering pun dimanfaatkan warga sekitar sebagai lahan pertanian atau berkebun.

Baca juga: Waduk Cengklik, Tempat Menanti Keindahan “Sunset” Terbaik di Boyolali

Wisatawan pun bisa menyaksikan aktivitas petani yang berkebun atau bertani dari jembatan kayu.

Bagian jembatan kayu yang dekat dengan perairan Waduk Cengklik ada di sisi utara. Wisatawan bisa menyaksikan aktivitas para pemancing di sini.

Jembatan Kayu di Waduk Cengklik, Boyolali, Kamis (7/12/2023).KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Jembatan Kayu di Waduk Cengklik, Boyolali, Kamis (7/12/2023).

Menurut Alwi, biasanya jembatan kayu ini akan ramai pengunjung pada akhir pekan, terutama sore hari.

Wisatawan biasanya datang untuk menikmati pemandangan dan suasana. Selain itu, tentunya juga berfoto dengan latar belakang panorama Waduk Cengklik atau jembatan kayu yang estetis.

Baca juga: 5 Tips Berkunjung ke Omah Prahu 99 Waduk Cengklik, Bawa Jaket

Saat cuaca cerah, panorama sunrise atau matahari terbit bisa disaksikan dengan jelas dari jembatan kayu ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com