Kompleks Rumah Si Pitung terdiri dari bangunan rumah, bangunan untuk ruang serbaguna, serta bangunan untuk kantor, mushala, dan toilet.
Tama menyampaikan, ruang serbaguna tersebut disulap menjadi "kantin" pada akhir pekan. Wisatawan pun bisa menyicipi aneka makanan dan minuman khas Betawi.
"Kalau Sabtu, Minggu di atas situ jadi kantin. Jadi (ada) makanan-makanan Betawi gitu, (seperti) kue rangi, selendang mayang, kerak telor. Minuman itu bir pletok," tuturnya.
Baca juga:
Menurut Tama, Rumah Si Pitung bukanlah satu-satunya tempat persembunyian Pitung pada zaman dahulu. Konon, ia juga bersembunyi di Masjid Al Alam yang hingga kini masih kokoh berdiri.
Dibangun antara tahun 1600-an dan 1700-an, masjid ini bisa disambangi ketika mengunjungi Rumah Si Pitung. Jaraknya pun cukup dekat, sekitar 550 meter sehingga bisa dicapai dengan berjalan kaki hampir 10 menit.
Di dalam area bangunan masjid, terdapat pendopo dan sumur. Wisatawan muslim pun bisa sekalian beribadah di masjid ini.
Sebagai informasi, Rumah Si Pitung beralamat di Jalan Kampung Marunda Pulo, 2, Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Tempat wisata ini buka setiap hari kecuali hari Senin, dari pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. Harga tiket masuknya mulai Rp 5.000 untuk pengunjung dewasa.
Baca juga: Kapan Lebaran Betawi Dirayakan? Ini Penjelasannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.