Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Natuna, Ada Sport Tourism

Kompas.com - 26/01/2024, 08:15 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Invest SEA bekerja sama dengan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) akan fokus menggali potensi ekowisata dan sport tourism di Natuna.

Diskusi yang juga memfokuskan pertumbuhan infrastruktur di Natuna tersebut melibatkan  kementerian terkait, yakni Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

“Kami berharap dapat memfasilitasi dialog kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat lokal Natuna dalam berbagi wawasan serta rekomendasi yang bermanfaat demi terwujudnya pengembangan ekowisata, sport tourism, dan infrastruktur yang berkelanjutan di Natuna,” ujar Sofyan Herbowo, perwakilan Invest SEA di Indonesia, seperti dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (24/1/2024)

Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf, Itok Parikesit menyebut, salah satu daya tarik Natuna adalah kekah.

Mangrove ini berada di salah satu desa wisata yang ada di Natuna yaitu, Desa Mekar Jaya. Jarak dari Ranai ke Desa Mekar Jaya yaitu sekitar 1 jam dengan menggunakan motor atau mobil.DOK DISPAR KABUPATEN NATUNA Mangrove ini berada di salah satu desa wisata yang ada di Natuna yaitu, Desa Mekar Jaya. Jarak dari Ranai ke Desa Mekar Jaya yaitu sekitar 1 jam dengan menggunakan motor atau mobil.

Kekah merupakah fauna langka di pulau Bunguran Besar yang dapat menjadi daya tarik berkelanjutan melalui kegiatan 'Kekah Watching'.

Mirip dengan aktivitas birdwatching, Itok optimis wisata ini akan digemari oleh banyak masyarakat.

Status kawasan Natuna yang dijadikan Geopark Nasional Indonesia, kata Itok, diharapkan dapat mendorong kerja sama dengan komunitas sekaligus mengenalkan primata langka di Natuna.

Potensi wisata berupa pantai, air terjun, bukit, situs bersejarah, dan bukit, juga bisa digali di Kabupaten Natuna.

Sejauh ini, Kecamatan Bunguran Timur Laut dan Bunguran Timur adalah pilihan favorit bagi para wisatawan.

"Dengan meningkatkan investasi pada sektor ekowisata, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal serta memperkuat kemandirian daerah," ujar Armand Suparman, Direktur Eksekutif KPPOD.

Baca juga:

Destinasi sport tourism

Tak kalah menarik, sport tourism juga memiliki potensi besar di pulau ini, yang masih memerlukan perkembangan infrastruktur.

"Untuk menjadikan Natuna sebagai destinasi utama ekowisata, khususnya sport tourism, diperlukan kerjasama erat antara pemerintah daerah, instansi olahraga setempat, dan pihak terkait," ujar Luhur Dewanthono, Tenaga Ahli Menteri Bidang Manajemen Industri dan Tenaga Olahraga Kemenpora.

Menurut Kardiman, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna, perkembangan infrastruktur di Kabupaten Natuna terbilang lambat.

Sebab, pengembangan ini masih bergantung pada anggaran nasional dan regional.

"Hal ini menjadikan program investasi di wilayah Natuna sebagai suatu komponen yang krusial,” tutur Kardiman.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com