Informasi yang didapat sebaiknya berasal dari situs resmi pemerintahan. Alasannya, biasanya laman resmi pemerintah menyediakan informasi tempat wisata secara apa adanya.
"Kalau kita percaya pada media sosial, seperti Instagram, kita akan kecewa, apalagi punya perusahaan, fotonya kan bagus-bagus, sudah diedit," kata Pitana.
Hal itu tidak salah. Namun menurut dia, pemerintah dan pihak-pihak terkait seharusnya menyajikan informasi atau kondisi sebenarnya untuk wawasan wisatawan.
Informasi yang ditulis seharusnya tak hanya soal lokasi, fasilitas, suasana, dan hal mendasar. Menurut Pitana, penting juga mengetahui budaya yang berlaku di daerah atau tempat wisata tersebut.
Misalnya yang terjadi Bali. Tidak semua hal yang dilakukan oleh turis, sudah sesuai dengan budaya masyarakat Bali.
"Jangan berekspetasi boleh melakukan aktivitas apa saja di Bali, di Bali itu aman, ya enggak lah. Harus ada informasi realistis biar tidak ekspetasi berlebih," ungkap Pitana.
Baca juga:
Contohnya, tidak boleh memasuki pura kalau tidak menggunakan pakaian adat Bali, sehingga tidak ada ekspetasi masuk ke pura dengan pakaian bebas.