Untuk pertama kalinya, Festival Tidur diizinkan untuk direkam dan disiarkan oleh sebuah stasiun televisi.
Diyakini melihat festival tersebut lewat video tidak akan menyebabkan nasib buruk, bila dibandingkan dengan melihatnya secara langsung.
Perizinan ini dilakukan untuk mempertahankan keberlangsungan Festival Tidur, serta supaya lebih banyak orang yang mengetahui festival ini.
Sebab, pelaksanaan festival yang tertutup menjadi tantangan tersendiri, khususnya dalam mencari orang-orang baru yang terlibat di dalamnya.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram