Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Aktivitas Wisata Religi di Pulau Penyengat di Riau, Jelajah Masjid

Kompas.com - 13/03/2024, 13:15 WIB
Zeta Zahid Yassa,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pulau Penyengat juga dikenal sebagai Pulau Penyengat Inderasakti. Dalam catatan sejarah, pulau ini merupakan pulau kecil di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. 

Pulau ini menyimpan berbagai koleksi bersejarah, salah satunya Al-Qur'an tulisan tangan.

Selain itu, kompleks makam di pulau ini juga menjadi saksi bisu dari cerita kepahlawanan dan kepemimpinan sejumlah tokoh, seperti Engku Putri Raja Hamidah, Raja Ali Haji, Raja Haji Fisabilillah, Raja Jakfar, dan Raja Abdurrahman. 

Baca juga: Pulau Penyengat Masuk Dalam Daftar 75 Desa Wisata Terbaik Indonesia

Berikut aktivitas wisata religi di Pulau Penyengat yang telah dirangkum oleh Kompas.com, dilansir dari laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tanjung Pinang, Rabu (13/3/2024):

Wisata Religi di Pulau Penyengat

1. Mengunjungi Masjid Raya Sultan Riau

Majid Raya Sultan Riau di Pulau PenyengatDok. Indonesia.travel Majid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat

Saat berkunjung ke Pulau Penyengat, kamu akan disambut dengan Masjid Raya Sultan Riau. Masjid yang berwarna kuning dan hijau ini menjadi tempat wisata religi utama di pulau tersebut. 

Di dalam masjid, terdapat koleksi-koleksi terkenal, seperti Al-Qur'an tulisan tangan dan sepiring pasir yang konon dibawa oleh Raja Ahmad Engku Haji Tua, seorang bangsawan Riau pertama yang menunaikan ibadah haji di Makkah.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

2. Ziarah ke Kompleks Makam Engku Putri Raja Hamidah dan Raja Ali

Ilustrasi Kompleks Pemakaman Engku Putri Raja Hamidah di Pulau Penyengat, Riau.Dok. Shutterstock/Ika Nurrizka Ilustrasi Kompleks Pemakaman Engku Putri Raja Hamidah di Pulau Penyengat, Riau.

Engku Putri Raja Hamidah, permaisuri Sultan Mahmud Riayat Syah, dikenal sebagai tokoh yang memegang teguh adat istiadat kerajaan. 

Setelah wafatnya Sultan Mahmud, terjadi konflik politik di kerajaan Riau-Lingga-Johor-Pahang akibat campur tangan Inggris dan Belanda dalam penentuan pengganti sultan. 

Engku Putri wafat pada 7 Juli 1844 dan dimakamkan di kawasan istananya.

Sementara itu, ada pula sosok Raja Ali Haji, Pahlawan Nasional dari Pulau Penyengat yang dikenal sebagai sastrawan terkenal dengan karya-karyanya.

Baca juga:

3. Ziarah ke Kompleks Makam Raja Haji Fisabilillah

Raja Haji Fisabilillah, pahlawan yang gigih melawan penjajah Belanda, gugur dalam pertempuran bersejarah pada tanggal 6 Januari 1784. 

Makamnya kemudian dipindahkan ke Pulau Penyengat oleh anaknya, Raja Jakfar.

Peristiwa ini menjadi Hari Jadi Tanjungpinang dan Raja Haji Fisabilillah dihormati sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia.

4. Ziarah ke Kompleks Makam Raja Jafar

Raja Jakfar, Yang Dipertuan Muda ke-6 Kerajaan Riau-Lingga, dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana.

Sebelum menjabat, beliau merupakan seorang pengusaha sukses di bidang pertambangan timah. 

Kompleks makamnya memiliki desain yang unik dan menjadi tempat peribadatan yang bersejarah.

Baca juga: 5 Aktivitas di Pulau Penyengat Riau, Bisa Belajar Adat Melayu

5. Ziarah ke Kompleks Makam Raja Abdurrahman

Raja Abdurrahman, Yang Dipertuan Muda VII Riau-Lingga, fokus pada pembangunan keagamaan selama pemerintahannya. 

Masjid Sultan Riau di Pulau Penyengat adalah salah satu bukti nyata dari perhatiannya terhadap keagamaan.

Marhum Kampung Bulang, julukan yang melekat pada dirinya setelah wafat, menggambarkan warisan pemikirannya yang berharga.

Baca juga: 5 Masjid Megah dengan Arsitektur Unik di Indonesia, Pas untuk Wisata Religi

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com