Menyikapi hal ini, ASTINDO mencoba bekerja sama dengan salah satu lembaga kursus bahasa Inggris.
Namun, kendalanya adalah ketidakcocokan sistem dengan pelatihan yang dibutuhkan oleh pelaku wisata.
Di lembaga kursus bahasa Inggris, cara belajar yang diterapkan terstruktur mulai dari belajar tenses dan grammar.
Kendati demikian, pada praktiknya, kata Heben, pelaku pariwisata lebih butuh untuk belajar berani berbahasa Inggris.
"Kalau kita jalan-jalan ke Vietnam atau ke Thailand, mereka kerap tidak menggunakan tenses dengan benar. Jadi yang kita perlukan itu komunikasi pergaulan sehari-hari," katanya.
Maka dari itu, Heben berharap peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pariwisata dapat menjadi fokus utama guna meningkatkan kualitas pelayanan pariwisata di Indonesia.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram