Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bingung Mengisi Liburan Sekolah? Cobalah Ruwatan

Kompas.com - 26/06/2013, 19:02 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Royal Ambarrukmo Yogyakarta menawarkan sebuah paket ruwatan massal yang dapat dilakukan bersama-sama dalam satu waktu pada saat liburan sekolah dengan harga paket yang terjangkau. Ruwatan ini diadakan Sabtu (22/6/2013) di Kedaton Royal Heritage, Royal Ambarrukmo Yogyakarta.

Dalam siaran persnya kepada Kompas.com, Rabu (26/6/2013), Public Relations Manager Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Wiwied A Widyastuti menyebutkan, harga paket yang ditawarkan mulai dari paket tanpa akomodasi yaitu Rp 1.000.000 dan paket dengan akomodasi yaitu Rp 2.750.000 untuk menginap dua malam di kamar Deluxe Balcony dan Rp 4.000.000 untuk dua malam menginap di Kamar Ambarrukmo Club.

"Semua termasuk makan pagi dan fasilitas ruwatan serta sesaji dan prosesi jalannya ruwatan yang sudah disediakan oleh hotel, seperti pakaian ruwatan, pergelaran wayang kulit, sesaji lengkap, makan malam, lunch box, shuttle ke pantai Depok untuk nglarung sesaji," katanya.

DOK ROYAL AMBARRUKMO YOGYAKARTA Proses nglarung sesaji.

Menurut Wiwied, Royal Ambarrukmo ingin menjadi hotel yang memelopori upaya melestarikan tradisi leluhur. Ruwatan adalah tradisi ritual Jawa sebagai sarana pembebasan dan penyucian, atas dosa atau kesalahan yang diperkirakan bisa berdampak kesialan di dalam hidupnya.

Tradisi upacara atau ritual ruwatan hingga kini masih dipergunakan orang Jawa sebagai sarana pembebasan dan penyucian manusia atas kesalahannya yang berdampak kesialan dalam hidupnya.

Dalam cerita wayang dengan lakon Murwakala pada tradisi ruwatan di Jawa terutama Jawa Tengah awalnya diperkirakan berkembang di dalam cerita jawa kuno yang isi pokoknya memuat masalah penyucian, yaitu pembebasan dewa yang telah ternoda, agar menjadi suci kembali. Meruwat berarti mengatasi atau menghindari sesuatu kesusahan batin dengan cara mengadakan pertunjukan atau ritual dengan media wayang kulit yang mengambil tema Murwakala.

Dalam tradisi Jawa, orang yang keberadaannya mengalami nandang sukerto atau berada dalam dosa harus disucikan lagi dengan ritual ruwatan. Menurut cerita, orang yang menadang sukerto diyakini akan menjadi mangsa Batara Kala.

DOK ROYAL AMBARRUKMO YOGYAKARTA Pergelaran wayang kulit.

Berdasarkan cerita tersebut dan agar tidak dimakan Sang Batara Kala, maka harus dilakukan ritual ruwatan dengan pergelaran wayang kulit Murwakala dan yang menjadi titik pandangnya atas ketidaksempurnaan diri manusia yang selalu tertimpa bencana. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

Travel Tips
6 Tips Wisata Hemat ke Kepulauan Gili Lombok NTB

6 Tips Wisata Hemat ke Kepulauan Gili Lombok NTB

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com