Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPPI Dorong Masyarakat Kembangkan Desa Wisata

Kompas.com - 29/07/2013, 15:45 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) mendorong komponen pariwisata atau investor untuk mengembangkan desa wisata karena wisatawan asing lebih tertarik untuk menikmati obyek tersebut.

"Wisatawan, khususnya turis asing kami amati lebih tertarik menikmati wisata pedesaan. Contohnya Desa Ubud, Kabupaten Gianyar. Sejak dulu sudah dikenal mancanegara karena dukungan masyarakat Ubud yang mampu melestarikan seni dan budayanya," kata anggota BPPI Jero Mangku Nyoman Kandia di Denpasar, Minggu (28/7/2013).

Menurut praktisi pariwisata itu, pengembangan desa wisata akan berdampak pada masyarakat setempat karena dengan berkembangnya sektor pariwisata di pedesaan secara langsung akan mampu memberdayakan warga meningkatankan perekomian.

"Artinya dengan kunjungan wisatawan tersebut, warga setempat secara langsung menikmati dan menjadi pelaku dalam sektor itu. Misalnya warga tersebut membuka penginapan," ujar Jero Mangku Kandia.

Dengan pengembangan desa wisata seperti itu, menurut Kandia, hampir ratusan penginapan dimiliki dan dikelola oleh masyarakat setempat. "Malahan wisatawan yang ingin menikmati Desa Ubud, banyak menginap di homestay, karena selain harganya terjangkau, fasilitasnya hampir sama dengan hotel-hotel di sekitarnya," ucapnya.

Dia mengatakan dengan pengelolaan penginapan masyarakat setempat sangat cocok bagi para backpacker. Karena wisatawan tipe ini hanya memanfaatkan saat malam saja untuk istirahat. "Sedangkan siang hari wisatawan yang dimaksud lebih banyak berlibur keliling obyek wisata, dengan naik sepeda motor atau berjalan kaki," ujar pria asal Desa Mas Ubud, Gianyar itu.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Bocah mengenakan topeng dan baju adat Bali saat menyambut pelari BII Maybank Bali Marathon 2013 di Desa Saba, Kelurahan Belahbatuh, Gianyar, Bali, Minggu (16/6/2013).
Untuk di daerah di Indonesia masih banyak bisa dikembangkan dengan desa wisata. Itu tergantung sejauh mana ketertarikan masyarakat setempat atau investor mengembangkan potensi tersebut.

"Semua itu tergantung warga setempat atau investor untuk kesiapan menyambut wisatawan yang berkunjung ke daerahnya, serta dukungan pemerintah dalam mewujudkan desa wisata itu," ujarnya.

Potensi desa wisata di Pulau Dewata cukup banyak, seperti Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli. "Obyek wisata Desa Penglipuran cukup unik dengan pemukiman masyarakat setempat. Wisatawan pun banyak ke sana. Namun belum mampu mengelolanya secara maksimal, seperti menyediakan penginapan bagi wisatawan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com