Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Promosi Wisata di Bali Masih Tumpang Tindih

Kompas.com - 22/08/2013, 10:35 WIB
DENPASAR, KOMPAS — Bali sebagai tujuan wisata andalan Indonesia tetap memerlukan promosi. Namun, promosi selama ini masih dirasakan tumpang tindih antarorganisasi dalam industri pariwisata.

Bahkan, materi promosi pun belum fokus pada apa kelebihan Pulau Dewata. Pantai dan wisata bahari hingga olahraga yang bersifat modern justru mendominasi promosi pariwisata Bali belakangan ini. Karena itu, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali tengah mengakomodasi dan memfokuskan promosi pada budaya kearifan lokal.

”Kami tidak ingin Bali bergeser dari keunggulannya dalam mengelola kebudayaan dan kearifan lokal,” kata Ketua BPPD Bali Tjokorda Oka Artha Ardana, di Denpasar, Selasa (20/8/2013).

Kekayaan budaya itu menjadi kekuatan daya tarik yang membedakan pariwisata Bali dengan daerah dan negara lain. Menurut dia, Bali tak bisa disamakan dengan Singapura, misalnya, yang mengandalkan obyek wisata baru dan modern.

Fokus promosi budaya ini akan diperdalam pada rapat kerja BPPD Bali, khususnya destinasi hingga strategi dalam negeri dan mancanegara. Penelitian mengenai pariwisata Bali juga menjadi atensi BPPD Bali untuk mengantisipasi tumpang tindih antarkabupaten/kota.

Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Bali, Perry Markus mendukung Bali tetap menggiatkan promosi. Ia berharap keberadaan BPPD Bali mampu mengakomodasi keinginan industri pariwisata.

BPPD Bali terbentuk pada Juni lalu. Badan ini mengajukan anggaran Rp 38 miliar dalam APBD tahun 2014 dan mendapatkan dukungan swasta Rp 21 miliar. Wisatawan domestik tetap menjadi perhatian. Untuk wisatawan dari mancanegara, Bali saat ini juga berupaya mendatangkan wisatawan dari Afrika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com