Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekowisata Tambah Daya Tarik Bali

Kompas.com - 01/10/2013, 08:16 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Dekan Fakultas Pertanian Universitas Dwijendra Denpasar, Dr Gede Sedana mengatakan, pengembangan ekowisata dalam kawasan subak mampu menambah daya tarik dan atraksi wisata sehingga pelancong banyak alternatif kunjungan selama liburan di Bali.

"Ekowisata mencakup beberapa aspek penting diantaranya perjalanan wisata, lingkungan alam, keterlibatan masyarakat, budaya lokal dan menjaga kelestariannya," kata Gede Sedana di Denpasar, Senin (30/9/2013).

Dia mengatakan, sistem subak memiliki peran dan fungsi yang beragam, tidak semata-mata hanya untuk menghasilkan pangan. Lahan sawah yang beririgasi  berfungsi produksi dan ekonomi guna menjamin ketahanan pangan. Demikian pula fungsi lingkungan yang mencakup pengendalian banjir, erosi, pengisian kembali air tanah serta  purifikasi udara dan air.

Selain itu juga memberi hawa sejuk, fungsi ekologi yakni habitat berbagai jenis spesies yang memberi sumber protein bagi petani dan sangat penting bagi terpeliharanya keanekaragaman hayati.

Gede menjelaskan, fungsi strategis dalam sosial budaya itu subak mampu berfungsi sebagai penyangga tradisi dan nilai-nilai sosial budaya perdesaan, pembangunan perdesaan, menyediakan sumber air minum untuk ternak, cuci dan mandi bagi penduduk desa.

Peranan penting lainnya, menyediakan kesempatan kerja bagi penduduk desa dan fungsi ekowisata dan agrowisata, karena adanya daya tarik keindahan pemandangan sawah teras dan alam perdesaan serta kehidupan masyarakat perdesaan, termasuk keanekaragaman produksi pertanian.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO Sawah berundak-undak di Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, Rabu (10/4/2013).
Menurut Sedana, pengembangan ekowisata mampu mewujudkan tiga sasaran sekaligus dalam waktu yang bersamaan, meliputi peningkatan kesejahteraan, menata kekayaan ekonomi lokal dan meningkatkan integritas ekosistem lokal.

Pariwisata menjadi salah satu kekuatan eksternal yang mempengaruhi arah dan pilihan untuk pembangunan daerah. Oleh sebab itu pengembangan pariwisata diharapkan bisa berkelanjutan dan mencegeh sekecil mungkin  dampak negatif dari kunjungan wisatawan ke kawasan subak.

"Kunjungan wisatawan diharapkan mampu meningkatkan kontribusi positif dan kegiatan konsumsi untuk pembangunan lokal yang berkelanjutan," tambah Gede Sedana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com