Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Hiu Paus, Penguasa Teluk Cenderawasih

Kompas.com - 12/02/2014, 18:11 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Taman Nasional Teluk Cenderawasih di Nabire menjadi habitat salah satu spesies laut raksasa, hiu paus. Tim 100 Hari Keliling Indonesia (100 HKI) Kompas TV sempat bertandang dalam misi menjelajahi Nusantara.

Anggota tim 100 HKI, Ignatius Dimas Yuliyanto, mengatakan, hiu paus merupakan salah satu spesies ikan terbesar di dunia. Dia memiliki nama. Penduduk Nabire menyebutnya Gurano Babintang (Gurano Bintang) atau whale shark.

"Dia sering memperlihatkan dirinya tanpa merasa terganggu dengan keberadaan manusia di dekatnya," kata Dimas.

Dinamakan hiu paus, ujar salah satu tim 100 HKI lainnya, Tanti Malasari, lantaran spesies ini masuk ke dalam jenis hiu. Namun, ukuran tubuhnya sangat besar, bisa menyaingi ukuran paus. "Walau termasuk jenis hiu, hiu paus bukanlah hewan buas. Hiu ini makan dengan menyaring air laut," ujar Tanti.

ARSIP KOMPAS TV Ramon Y Tungka dan Cassandra Tania, salah satu peneliti hiu paus di Indonesia.
Tanti menuturkan, tim yang dipandu oleh Ramon Y Tungka mendapatkan banyak informasi terkait Gurano Bintang dari Cassandra Tania, salah satu peneliti hiu paus di Indonesia. "WWF bekerja sama dengan TNTC dan Hubbs Seaworld Research Institute San Diego California untuk meneliti hiu paus ini," katanya.

Penelitian itu bertujuan untuk mendapatkan data ilmiah tentang pergerakan dan populasi hiu paus dalam rangka konservasi, dengan cara foto ID, penanda satelit, dan radio frequency identification. Berdasarkan pendataan, populasi hiu paus cukup aman, tidak ada perburuan dan tindakan yang membahayakan mereka.

"Ada 58 hiu paus yang teridentifikasi dan ditandai. Satu hal yang menjadi kekhawatiran adalah jumlah hiu paus betina lebih sedikit dibanding hiu paus jantan. Kondisi yang sama sekali tidak ideal untuk reproduksi," ujarnya.

Ramon dan tim tidak berlama-lama jumpa dengan Gurano Bintang. Mereka harus melanjutkan perjalanan ke destinasi lain di penjuru negeri. "Bagi Ramon, perjalanan (di Nabire) ini adalah pengalaman yang sungguh tak terhingga nilainya," kata Tanti.

ARSIP KOMPAS TV Gurano Bintang merupakan bahasa lokal masyarakat Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang artinya Hiu Paus atau Whale Shark.
Kabupaten Nabire terletak di bibir Teluk Cenderawasih. Dimas menjelaskan, nama Nabire menurut versi suku Hegure berarti "inambre", yang artinya pesisir pantai yang penuh dengan pohon palem.

Cerita perjalanan tim di Nabire akan diulas dalam episode ke-19 program 100 HKI Kompas TV. Program ini ditayangkan setiap hari Rabu pukul 20.00 WIB serta penayangan ulang kembali pada Minggu pukul 14.00 WIB. Beberapa sisi lain kisah perjalanan tim telah terangkum di Kompas.com melalui rubrik Travel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com