Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabtu-Minggu Beragam Topeng Dipamerkan di Padalarang

Kompas.com - 22/05/2014, 17:21 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

PADALARANG, KOMPAS.com - Kota Baru Parahyangan bekerja sama dengan King Entertainment kembali menggelar Gunungan International Mask & Pupptes Festival untuk kali ketiga di Bale Pare, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada Sabtu (24/5/2014) hingga Minggu (25/5/2014).

Selain menghadirkan kesenian topeng dan wayang dari dalam maupun luar negeri, tak kurang dari 62 macam topeng milik kolektor topeng Abun Adira akan dipamerkan menghiasi setiap sudut dalam pagelaran bertaraf internasional itu.

Abun Adira mengatakan, topeng-topeng yang akan dihadirkan mayoritas berasal dari beberapa provinsi di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan Timur. "Fungsi topeng sebenarnya tiga untuk di Indonesia dan seluruh dunia. Pada mulanya adalah sebagai alat ritual, kemudian sebagai alat kesenian dan ketiga sebagai hiasan," kata Abun saat konferensi Pers di Bale Pare, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (22/5/2014).

Dari Provinsi Jawa Barat, Abun akan memamerkan 5 topeng yang berasal dari Cirebon dan Indramayu. Sementara dari Provinsi Jawa Tengah, 10 jenis topeng dari daerah Wonosobo menjadi pilihannya. Kemudian, dari Jawa Timur, Abun akan memboyong 10 jenis topeng Malangan serta 10 topeng Madura.

Tak hanya dari Pulau Jawa, koleksi dua buah topeng ludok berukuran raksasa khas Kalimantan Timur bakal ikut mejeng di festival tersebut. "Ada 10 topeng komplementer dari wilayah Asia yang akan dipamerkan," ucap Abun.

Di tempat yang sama, Iman Noer Adi, Direktur Gunungan Festival, mengatakan "Mask Is Everywhere" adalah tema yang diusung dalam gelaran Gunungan International Mask & Puppets Festival pada tahun 2014 ini. Dengan tema tersebut, proporsi konsep seni topeng dipastikan lebih kental ketimbang seni wayang.

Selain memajang puluhan koleksi topeng Abun Adira, bakal digelar juga pameran seni rupa bertajuk "The Show Mask Go On" yang melibatkan 20 orang perupa muda Bandung. "Semangatnya adalah pengayaan respon, cara pelestarian yang berbeda dengan menganalogikannya ke dalam pemahaman bahwa topeng tidak hanya sekadar kebendaan yang statis," ucap Iman.

Iman menambahkan, ada satu pertunjukan khusus yang akan ditampilkan, yakni tari topeng kolosal dengan judul 'Transformasi Panji'. Istimewanya, pertunjukan tersebut melibatkan 150 orang penari remaja dan anak-anak dari gabungan 5 sanggar tari se-Kota Bandung.

Tari topeng 'Transformasi Panji' ini, menurut Iman, penggarapannya tidak akan bercerita, melainkan lebih kepada pengungkapan keindahan dalam struktur koreografi, dinamika, spektekel-spektekel bentuk-rasa dan dramatik-dramatik pada bagian-bagian tertentu, serta tidak menampilkan bentuk gerak sebagaimana aslinya melainkan melalui proses pengembangan dan eksplorasi kreatif.

"Hasil kerja kreatif ini tidak mengangkat keseluruhan karakter topeng Panji, tapi hanya mengangkat tiga karakter yang dianggap dapat mewakili siklus hidup manusia yaitu Panji, Pamindo dan Klana," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com