Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solo, Inspirasi Kota Kreatif untuk Semua

Kompas.com - 24/06/2014, 16:12 WIB
LUCIA Caritas terkejut ketika Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mampir di bilik siaran radionya yang sempit. Di bilik lusuh berdinding kaca dan kayu itu, Mari duduk di bangku dan menjawab pertanyaan kritis yang diajukan Lucia.

Jawaban Mari itu langsung mengudara sekaligus menyapa para pedagang Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah, Senin (23/6/2014). ”Kabarnya motif batik kita ada lagi, lho, Bu yang diklaim negara tetangga?” tanya Lucia di balik sukacitanya siaran bersama menteri.

Mari segera menepis soal isu tersebut. Jika itu terjadi, pemerintah siap mempertahankan kekayaan bangsa ini.

Penyiar dari Gapura Klewer, sebuah media informasi dan promosi bisnis bagi pedagang Pasar Klewer, itu pun menegaskan, para perajin dan mereka yang bergerak di bidang industri batik Nusantara berharap bisa memegang janji pemerintah.

Di luar bilik, pengurus pasar, pedagang, dan aparat Pemerintah Kota Solo mungkin merasa lega mendengar kata-kata menteri. Maklum, kota ini amat menggantungkan hidupnya pada industri kreatif, khususnya batik, karena minimnya sumber daya alam.

Indonesia memiliki banyak warisan budaya dalam bentuk fisik dan juga nonfisik. Batik hanyalah salah satu dari warisan nonfisik. Bayangkan jika warisan budaya itu dikelola dengan baik dan terus berinovasi untuk memberikan nilai tambah pada yang telah ada tersebut.

KOMPAS/NELI TRIANA Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu memperhatikan perajin memasang kristal Swarovski untuk mempercantik busana batik, khususnya busana perempuan, di Kantor Pusat Batik Keris, Cemani, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (23/6/2014).
”Di tiap kota atau daerah punya kekuatan yang menjadi ciri khas dan ini bisa jadi potensi besar untuk mengembangkan kota kreatif,” kata Mari.

Solo menjadi salah satu dari sedikit kota di Indonesia yang menyambut hangat dan sigap berbenah saat ekonomi kreatif, industri kreatif, dan kota kreatif mulai dikembangkan di negeri ini sekitar 7-10 tahun silam.

Menjadi kota kreatif dunia tidak sekadar harus memiliki ikon produk ekonomi kreatif, tetapi ini terkait juga dengan bagaimana membangun sebuah kota yang humanistis dan mampu mewadahi kegiatan kreativitas warganya.

Dalam kunjungan pada Minggu (22/6/2014) dan Senin (23/6/2014), Mari berkesempatan melihat langsung pusat ekonomi kreatif yang telah mengembangkan berbagai karya kreatif. Dengan demikian, hal itu bisa memperoleh nilai tambah tinggi serta mampu menembus pasar global.

Mari melihat karya fashion batik yang ditampilkan pada pergelaran Solo Batik Carnival (SBC), berkunjung ke Pasar Klewer, Batik Keris, Sanggar Seni Semarak Candrakirana, dan berdialog dengan sedikitnya 10 pengelola sanggar seni kriya, karawitan, dan tari di Solo dan sekitarnya. Mari juga bertandang ke Studio Bambu Rempah Rumah Karya.

Wisatawan berdatangan

Menurut Menpar dan EK, dalam keadaan perekonomian dunia yang melamban dan langkah diversifikasi dari ekonomi yang berbasis komoditas dan industri olahan padat karya, industri kreatif dapat menjadi sumber pertumbuhan dan daya saing berbasis orang kreatif. Hal itu tecermin dari pertumbuhan ekonomi kreatif secara rata-rata di tahun 2013 yang mencapai 5,78 persen atau sedikit lebih tinggi daripada pertumbuhan nasional 5,76 persen.

KOMPAS/NELI TRIANA Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu berpose di depan lembar-lembar kain batik bermotif Mickey Mouse and Friends, Senin (23/6/2014) di Kantor Pusat Batik Keris, Cemani, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Wali Kota Solo FX Rudyatmo dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Solo Eni Tyasni Susana membenarkan pendapat Mari. Menurut Eni, sejak Solo secara tegas dikelola menjadi kota kreatif, jumlah wisatawan terus melonjak. Sebagai gambaran, pada 2007, misalnya, wisatawan Nusantara dan mancanegara yang menginap di Kota Solo sebanyak 930.316 orang. Tahun 2008, saat penyelenggaraan SBC pertama kalinya, jumlah wisatawan menjadi 986.582 orang.

Hotel berbintang yang pada 2009 hanya ada 10 hotel kini sudah menjadi 34 hotel. Jumlah wisatawan yang menginap di akomodasi komersial tumbuh 38 persen pada 2013 (1.480.136 orang) dibandingkan dengan tahun 2010 (942.541 orang). Realisasi penerimaan pajak hotel dan restoran Kota Surakarta meningkat tajam dari Rp 16.295.920.000 tahun 2009 menjadi Rp 38.200.000.000 pada 2013.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com