Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Pariwisata Bali Jangan Merusak Lingkungan

Kompas.com - 31/08/2014, 17:44 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joko Widodo mengatakan sektor pariwisata yang terus berkembang di Bali agar tidak merusak lingkungan dan budaya. "Saya mengharapkan pembangunan sektor pariwisata jangan sampai merusak lingkungan dan budaya setempat," kata Jokowi pada acara "Syukuran Kemenangan Capres-Cawapres Jokowi-JK" di Sanur, Kota Denpasar, Sabtu (30/8/2014).

Jokowi mengharapkan sektor pariwisata Bali harus nomor satu. Bali diharapkan tidak menerima pariwisata kelas rendah.

"Bali harus punya diferensisasi yang jelas, pembedaan yang jelas. Jangan sampai pariwisata merusak Bali sendiri. Kita harus menerima wisata yang nomor satu," ujarnya.

Jokowi juga menyentil isu lingkungan yang ada di Bali. Menurut mantan Wali Kota Solo itu, pariwisata jangan sampai merusak ekologis Pulau Dewata.

"Saya mendengar, bahwa di Bali bagian selatan terlalu padat, terlau dipaksakan. Jangan sampai lingkungan ini rusak gara-gara kita terlalu memberikan ruang kepada pariwisata," katanya.

BARRY KUSUMA Desa Adat Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali.
Jokowi juga menegaskan, selain budaya, lingkungan Bali juga perlu diperhatikan karena lingkungan juga menjadi kekuatan bagi Bali. Artinya, bukan hanya kebudayaan yang unik tetapi keindahan alamnya juga harus tetap dipertahankan.

Jokowi juga mengapresiasi lembaga adat di Bali melalui Desa Adat atau Desa Budaya di Bali yang dengan konsisten menjaga adat dan budaya Bali.

"Sekarang saya ingin memenuhi janji saya. Saya sudah berjanji untuk datang pertama kali ke Bali bila Bali menang telak. Dan ternyata Bali memang menang dengan melampaui target. Maka saya harus datang ke Bali," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

Travel Update
Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Travel Update
 Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Travel Update
Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Jalan Jalan
Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Travel Tips
Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Travel Update
Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Travel Update
Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Travel Update
Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Travel Update
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com