Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pinrang-Pangkajene yang Terpanas

Kompas.com - 01/09/2014, 10:36 WIB
SEMANGAT dan kemampuan ksatria dan srikandi gowes Kompas Jelajah Sepeda Manado-Makassar 2014 benar-benar diuji pada etape ke-13, Sabtu (30/8/2014). Mereka dihajar cuaca panas terik hingga 43 derajat Celsius selama menempuh jarak 135 kilometer dari Pinrang ke Pangkajene dan Kepulauan. Etape ini adalah etape terpanas dari 12 etape sebelumnya.

Berangkat pukul 07.00 Wita dari Pinrang, pegowes mengayuh sepeda dengan kecepatan 25-30 kilometer per jam. Perjalanan pagi hari masih terasa nyaman karena cuaca belum begitu panas. Seusai makan siang, kondisi pegowes mulai menurun. Terpaan terik mentari dan angin mulai menguras energi. Kecepatan rata-rata pegowes pun turun, maksimal hanya 23 kilometer per jam.

”Kalau dipaksakan tetap melaju cepat, rombongan akan tercecer. Cuaca panas sangat berat bagi pegowes,” ujar Agung Hartanto, road captain Kompas Jelajah Sepeda Manado-Makassar 2014, Sabtu (30/8/2014). Temperatur udara di sejumlah termometer milik pegowes menunjukkan angka bervariasi 36 hingga 43 derajat Celsius.

Etape terpanas ini membuat rombongan berhenti beberapa kali untuk beristirahat. Setelah berjuang bersama-sama melawan terik mentari, rombongan pegowes pun finis di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) sekitar pukul 16.30 Wita. Pegowes menginap di kantor PT Semen Tonasa, Pangkajene.

”Etape ini berat karena sangat panas. Jalur landai ini membosankan sehingga sempat mengantuk. Beda dengan hari-hari sebelumnya yang bervariasi dan menantang,” ujar Siti Maemunah (31), pegowes asal Jawa Barat.

Hal senada dikatakan Chandra W, pegowes dari komunitas Suka Cycling Sekali (SCS) Jogja. ”Cuaca hari ini panas banget. Mataharinya seperti ada dua. Akibatnya, tenaga cepat terkuras. Harus banyak minum untuk menghindari dehidrasi,” ujarnya.

Di luar terpaan terik mentari, jalur Pinrang-Pangkajene sebenarnya menarik. Di hampir separuh perjalanan, pegowes menikmati birunya laut Sulawesi. Keelokan Pantai Kupa di Kabupaten Barru dan jajaran pantai lainnya menggoda siapa saja yang melintas di jalur itu untuk menyentuh air laut yang biru.

Potensi wisata lain, misalnya, Taman Laut Kapoposang dan Pulau Langkadea, Pulau Cengkeh, Pulau Pala di Kabupaten Pangkep. Pantai dengan pasir putih, laut tenang, serta taman terumbu karang menjadi pesona utama perairan Sulawesi Selatan. Wisata snorkeling dan diving menjadi salah satu daya tarik wisata di sini.

Hasil bumi

Selain keelokan alam, wilayah selatan Sulawesi ini juga menawarkan kenikmatan hasil bumi Pangkajene berupa semangka. Para pegowes pun memilih menikmati semangka lokal di jalanan Desa Ajjakang, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru. Menurut Mina (52), salah satu pedagang, semangka-semangka yang dijual di situ adalah hasil bumi para petani di wilayah Kabupaten Barru, terutama di lereng pegunungan.

Potensi pertanian Kabupaten Barru lainnya antara lain labu, tomat keriting, dan cabai. Selain dijual di sepanjang jalan dari Parepare hingga Barru, hasil hortikultura juga dikirim ke Makassar. ”Gampang ngirimnya, pakai truk. Jalan sudah bagus,” kata Mina.

Potensi perikanan di Kabupaten Pangkep, sebagaimana disebutkan di situs Pemkab Pangkep, didominasi perikanan tambak, yaitu sebesar 8.800 ton (sebanyak 7.800 ton di antaranya berupa ikan bandeng). Adapun perikanan tangkap sebanyak 7.000 ton. Jenis ikan tangkapan tersebut misalnya ikan cakalang, barukang, cucut, dan tuna.

Pertambangan juga menjadi salah satu potensi besar dari Kabupaten Pangkep. Ada beberapa jenis pertambangan, seperti batubara, marmer, pasir silika/kuarsa, gamping, dan kaolin. Saat memasuki wilayah Pangkep, akan terlihat sejumlah tebing yang tampak dieksplorasi untuk kepentingan pertambangan.

Pantauan Kompas, infrastruktur sudah bagus. Lebar jalan poros Pinrang hingga Pangkep sekitar 8 meter dan terbagi dalam dua jalur. Sebagian jalur dibeton, sedangkan bagian lain diaspal hotmix. Jalan baru ini seakan mengajak seluruh wilayah yang dilewati untuk bergerak memperbaiki diri dengan mengolah dan meningkatkan potensi yang ada.

Beberapa potensi lain, seperti pariwisata, perikanan, dan pertanian, adalah potensi yang bisa digenjot di sepanjang jalur tersebut. Apalagi, saat ini sedang diwacanakan membangun jalur kereta api di sepanjang jalan trans-Sulawesi.

Meski belum puas mengeksplorasi potensi Pangkep, rombongan pegowes Kompas Jelajah Sepeda Manado-Makassar 2014 akan melanjutkan penjelajahan dari Pangkajene menuju Makassar pada Minggu (31/8/2014). Etape 14 sejauh 60 kilometer ini menutup penjelajahan pegowes di Sulawesi. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu akan menemani para pegowes menutup rangkaian penjelajahan Sulawesi. (Dahlia Irawati/Gregorius Magnus Finesso)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com