Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata, Jendela Industri Kreatif

Kompas.com - 13/11/2014, 10:28 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.comDesa Wisata menjadi salah satu komponen perkembangan industri kreatif. Hal tersebut yang kemudian diutarakan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya saat berkunjung ke PT Propan Raya, Tangerang. Kunjungannya kali ini dimaksudkan untuk berdiskusi dengan pihak PT Propan Raya mengenai penyelenggaraan Sayembara Desain Arsitektur Nusantara ke-2 yang mengangkat tema “Desa Wisata Nusantara.”

Lebih jauh, Arief menjelaskan desa wisata yang telah dirancang dan menang sayembara kemudian akan dilanjutkan dengan realisasi. Untuk diketahui, beberapa lokasi lahan untuk perencanaan pembangunan desa wisata dalam sayembara ini terdiri dari empat lokasi lahan. Di antaranya, Desa Tumori di Nias, Sumatera Utara, Sembalun Lawang di Nusa Tenggara Barat, Desa Sesean Matallo di Sulawesi Selatan dan Desa Messah di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.

Untuk realisasinya di kemudian hari, Arief mengungkapkan pentingnya dukungan dari pemerintahan. “Desa Wisata akan berkembang dengan baik bila mendapat dukungan Pemerintah khususnya Pemerintah Daerah hingga provinsi, kita bisa menjadikan negara-negara lain menjadi contoh. Paris, kota cantik itu di-endorse oleh pemerintahnya hingga dikenal menjadi kota romantis. Perhatikan, bangunan-bangunan di sana memiliki ciri khas. Ini yang juga kita harapkan. Ciri khas Nusantara akan menjadi konsekuensi bagi kota-kota atau desa yang di-endorse oleh pemerintahnya. Mau tak mau tiap ada bangunan baru haruslah mencirikan kearifan lokal budaya setempat hingga nanti budaya ini yang menjadi kekuatan dan identitas, pelan-pelan lingkungan sekitar akan melirik dan berperilaku sama,” ulasnya.

KOMPAS.COM/AHMAD WINARNO Baidhowi, Ketua Kelompok Desa Wisata Organik, Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari, Bondowoso, Jawa Timur.

Bagi Arief, sebuah desa wisata yang sudah memiliki identitas akan menular. Industri kreatif akan tumbuh di sana, hingga tak hanya latar desa wisata yang menjadi identitas tapi juga perilaku masyarakatnya. Mereka bisa membuat apa saja sebagai identitas daerahnya. “Kalau sudah terbangun pasti menular, misal nantinya masyarakat buat souvenir khas, jual kuliner khas dan lain sebagainya,” tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Dewan Juri, Sayembara Desain Arsitektur Nusantara 2-2014, Yori Antar. “Tak akan ada yang bisa mengalahkan kelokalan. Tentu saja, siapa tandingannya kalau kelokalan yang diperkuat sedangkan masing-masing daerah memiliki ciri yang berbeda-beda? Saya rasa kelokalan ini dapat menjadi perisai agar ekonomi kreatif memiliki daya saing,” ujar Yori.

Bahkan, menurut Yori, akses yang sulit di sebuah daerah dapat menjadi kekuatan yang mendukung kearifan lokal. “Masing-masing tempat memiliki pasarnya. Kalau tempat yang memiliki infrastruktur dan akses yang baik memiliki fans, begitu juga sebaliknya. Maka tak perlu khawatir untuk memajukan sebuah desa dengan infrastruktur dan akses yang sulit bukan berarti harus memperbaiki semuanya dengan cepat,” tambahnya.

KOMPAS.COM/NAZAR NURDIN Warga Kelurahan Kandri menari di tengah lapangan Kridasana Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang, Jawa Tengah, usai kegiatan Nyadran Kali, Kamis (27/3/2014). Kegiatan tersebut untuk menarik wisatawan berkunjung ke Desa Wisata Kandri.

Yori juga menjelaskan bahwa bila wisatawan datang ke sebuah destinasi wisata, masyarakat setempat akan berekspektasi agar wisatawan dapat tinggal lebih lama dan berkontribusi untuk peningkatan perputaran ekonomi di sana. “Kalau wisatawan menginap, wisata kuliner, mengunjungi destinasi wisata di sana, masyarakat akan diuntungkan kan? Coba kalau infrastrukturnya baik dan di desa sebelah sudah ada penginapan yang lebh baik pula, wisatawan hanya akan mengunjungi desa wisata lalu pergi ke tempat lain karena akses yang mudah,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Gunung Batu Jonggol Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi

Jalan Jalan
Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Ocean Park BSD City Tangerang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Scoot Terbangkan Pesawat Embraer E190-E2 Pertama

Travel Update
5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

5 Tips Traveling dengan Hewan Peliharaan yang Aman

Travel Tips
Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Traveloka dan Baby Shark Beri Diskon Liburan Sekolah hingga 50 Persen

Travel Update
4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

4 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melawati Keamanan Bandara

Travel Tips
KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

KAI Sediakan 739.000 Kursi Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Kadispar Bali: Pungutan Wisatawan Asing Sudah Hampir Rp 79 Miliar

Travel Update
Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Tips Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri, Jangan Kesiangan

Travel Tips
Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Tips Atas Bengkak Selama Perjalanan Udara, Minum hingga Peregangan

Travel Tips
Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com