Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan di DIY Belum Prioritaskan Kunjungi Sentra Kerajinan

Kompas.com - 31/12/2014, 09:42 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wisatawan masih belum memprioritaskan kunjungannya ke sentra produksi kerajinan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. "Sentra produksi kerajinan di DIY yang jumlahnya cukup banyak sampai kini belum semuanya menjadi tujuan wisatawan yang berkunjung ke daerah ini," kata Ketua Yayasan Widya Budaya Yogyakarta, Widi Utaminingsih di Yogyakarta, Senin (29/12/2014).

Padahal, menurut Widi, potensi sentra produksi kerajinan yang beragam di DIY bisa menjadi obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi wisatawan.

Dia memaparkan produk kerajinan dan obyek wisata memiliki kaitan yang erat, sebab biasanya wisatawan akan mencari produk kerajinan khas setempat untuk dibawa pulang sebagai cenderamata.

"Jika sentra produksi kerajinan menjadi prioritas tujuan kunjungan wisatawan maka diharapkan nantinya tidak saja menjadi obyek wisata, namun juga dapat meningkatkan kesejahteraan para perajin di sentra tersebut," kata Widi Utaminingsih.

Dia mengatakan sentra produksi kerajinan di DIY perlu dipromosikan secara terus menerus kepada wisatawan mancanegara maupun nusantara, sehingga diharapkan dapat mengenalkan beragam kekayaan produksi kerajinan daerah ini.

"Wisatawan yang berkunjung ke sentra produk kerajinan dapat langsung melihat produk kerajinan setempat, sekaligus bisa melihat proses produksinya," katanya.

Sentra produksi kerajinan DIY yang sudah menjadi tujuan wisatawan di antaranya sentra kerajinan perak Kotagede, kerajinan gerabah Kasongan, kerajinan tenun Gamplong, sentra kerajinan batik tulis Imogiri dan sebagainya.

BARRY KUSUMA Desa Giriloyo di dekat Pemakaman Raja Jogja Imogiri Bantul, DIY. Sampai saat ini tetap melestarikan batik tulis.
Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Perajin dan Pengusaha Kecil Mataram (Asperam) Yogyakarta, Pandit Anggoro Triprasetyo mengatakan sentra produksi kerajinan perak Kotagede, Kota Yogyakarta sudah menjadi tempat tujuan kunjungan wisatawan.

"Tiap musim libur sekolah, libur keagamaan maupun akhir tahun dipastikan sentra ini banyak dikunjungi wisatawan," katanya.

Namun demikian, lanjut Pandit, kunjungan wisatawan tersebut belum mampu meningkatkan penjualan produk kerajinan perak dari para perajin kecil di sentra itu. Sebab, wisatawan justru berbelanja di toko-toko kerajinan perak milik pemodal besar.

"Perajin kecil perak di Kotagede terbanyak berada di dalam kampung yang jarang dikunjungi wisatawan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com