Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semarak Tari Bonceng di Festival Saraingngu Ampania

Kompas.com - 06/02/2015, 12:00 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

TALAUD, KOMPAS.com - Sekitar 5.000 warga memadati lapangan Sangkundiman di Melonguane, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara. Mereka berbondong-bondong ingin menyaksikan pentas seni Tari Bonceng yang dilombakan saat Festival Saraingngu Ampania 2015.

Pemerhati budaya Sulawesi Utara, Merdeka Gedoan, mengatakan Tari Bonceng menarik karena hanya diiringi alat musik tambor dan bukan alat musik elektrik atau alat musik berdawai.

"Terdapat banyak perbedaan antara Tari Bonceng dengan Tari Empat Wayer serta Tari Masamper dari Sangihe. Karena selain variasi gerak yang kreatif, pola gerak tari juga ditentukan oleh ritme tambor," ujar Gedoan, Jumat (6/2/2015).

Tari Bonceng sendiri adalah tarian adat khas Talaud yang kerap dipertontonkan pada saat digelar acara-acara besar. Tari ini sudah sering dilombakan sejak belasan tahun silam dan terus digelar tiap tahunnya, termasuk pada gelaran Rabu (4/2/2015).

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Talaud, Isak Tamaroba mengatakan pentas seni budaya mempunyai peran penting memupuk nilai persatuan dan kebersamaan rasa cinta tanah air.

"Festival tari Saraingngu Ampania merupakan bagian dari ritual adat Mandurugu Tonna yang setiap tahunnya dilaksanakan sebagai bentuk syukur pemerintah dan masyarakat yang melewati berbagai tantangan kehidupan setahun sebelumnya," jelas Tamaroba.

Selain dihadiri ribuan warga, gelaran festival itu juga dihadiri Gubernur Sulawesi Utara, SH Sarundajang bersama unsur pimpinan daerah lainnya. Sarundajang dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat Talaud untuk memahami dengan benar pentas seni budaya.

"Marilah kita mengambil sari dan makna dari adat ini yang mengandung nilai spiritual dan kultural yang merupakan faktor penting untuk memperkuat semangat pluralitas dalam kehidupan bermasyarakat," kata Sarundajang.

Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Utara yang wilayahnya berbatasan langsung dengan negara Filipina. Kabupaten ini juga menyimpan potensi bahari dan maritim yang kaya.

"Potensi maritim dan tol laut harus diangkat demi kemakmuran masyarakat Talaud. Dengan sumber daya laut yang luar biasa besar yang sampai sekarang belum digali secara maksimal harus jadi perhatian utama Bupati dan Wakil Bupati bagi generasi sekarang dan masa depan Talaud," jelas Sarundajang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com