“Gagasan awalnya dicetuskan oleh Bintang Puspayoga untuk menciptakan sebuah garapan tari yang diberi judul Tari Legong Tri Sakti. Tri Sakti yang digambarkan sebagai Brahma, Wisnu dan Siwa,” ujar Nyoman Suarsa, di sela-sela lomba Tari Legong Tri Sakti serangkaian HUT WHDI ke-27 di Kantor Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Bali, Sabtu (7/2/2015).
Menurut Suarsa, ide tarian ini menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk mewujudkan sebuah garapan seni tari menjadi sebuah seni pertunjukan yang mampu diminati seluruh masyarakat Bali. Untuk penggarapan Tarian Legong Tri Sakti memakan waktu satu bulan penuh dengan tidak menghilangkan sedikit pun pakem-pakem Tarian Legong yang telah ada di Bali.
Suarsa menjelaskan Legong Tri Sakti ini ditarikan oleh tiga orang penari yang mampu memberikan sebuah gambaran keberadaan Tri Sakti yakni Brahma, Wisnu dan Siwa. Dari kostum penari tidak terlepas dari pakem Tarian Legong serta diberikan sentuhan perbedaan warna pada bagian baju, gelungan, hingga kipas.
Penampilan ketiga penari memiliki perbedaan warna pakaian yang sangat mencolok yakni warna merah melambangkan Brahma, putih melambangkan Siwa, dan warna hitam melambangkan Wisnu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.