“Bahannya sih banyak dijual di pasar. Kan bahan utamanya dari ampasnya minyak tandusan (pembuatan minyak kelapa secara tradisional). Bisa dilihat kalau ada yang membuat minyak tandusan, pasti terlihat antara minyak kelapa terpisah dengan ampasnya saat diolah,”kata Nengah Sinten, pedagang Pepes Klengis di Jalan Tukad Banyusari, Denpasar, Bali, Minggu(8/2/2015).
Sinten juga menyampaikan bahwa Pepes Klengis memiliki ciri khas tersendiri yaitu rasanya yang manis, gurih, dan harum. Ciri khas ini tidak lain karena bahan bakunya dari ampas pembuatan minyak kelapa, jadi terasa gurih dan harum.
Bumbunya menggunakan bumbu genap alias bumbu lengkap yang sudah menjadi standar aneka masakan khas Bali. Makin nikmat karena Pepes Klengis selalu disertai dengan udang.
“Kalau bumbunya sih biasa, di Bali selalau menggunakan bumbu genap. Tapi kan yang menjadi bedanya kan pepesnya harum, gurih, manis, apalagi ada udangnya, tambah nikmat,” ujarnya.
Satu bungkus Pepes Klengis dihargai Rp 2.000 sampai Rp 2.500. Makan nasi dengan lauk Pepes Klengis, tidak cukup hanya satu papes, bahkan bisa lebih dari dua bungkus. Hal ini diakui oleh salah satu pembeli yang merupakan pendatang asal Surabaya bernama Diana Sari.
“Wah saya suka banget dengan Pepes Klengis. Hanya di Bali saja loh ada. Sekali makan nasi, bisa tiga bungkus habis, bahkan lebih,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.