Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Bali, "Work and Play" Kumpul Jadi Satu

Kompas.com - 11/03/2015, 15:47 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Praktisi pariwisata Putu Agung Prianta mengatakan Pulau Bali tidak hanya menjadi destinasi wisata favorit wisatawan nusantara dan mancanegara, tetapi juga menjadi tujuan "work and play" atau tempat bekerja sekaligus bermain atau berwisata.

"Saya amati semakin banyak warga negara asing dari berbagai negara yang memilih Bali sebagai lokasi untuk bekerja sekaligus untuk bermain atau berlibur," katanya di Denpasar, Rabu (11/3/2015).

Menurut Agung, kenyataan yang terjadi di Bali para wisatawan banyak melirik pekerjaan di Pulau Dewata. Memang awalnya mereka berwisata, tetapi lama kelamaan tetarik untuk bekerja di Bali.

"Saya punya seorang teman asal Singapura, tapi dia kemudian mengajak anak dan istri ke Canggu, Kabupaten Badung untuk bekerja. Dia ini seorang pengusaha di bidang pembuatan software di Singapura, tapi memilih untuk melakukan pekerjaan di Canggu, Bali," katanya.

KOMPAS/HERU SRI KUMORO Wisatawan menikmati pemandangan areal persawahan berundak di Tegallalang, Gianyar, Bali, Jumat (5/12/2014). Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada 2014 ditargetkan 3,5 juta orang. Hingga Agustus 2014, jumlah wisatawan mancanegara ke Bali 2,5 juta orang.

Menurut Direktur PT Jimbaran Hijau itu, mereka saat kerja pakai sandal jepit, rekrutmen banyak pegawai. Jadi dia ini tempat usahanya berpusat di Singapura, tapi dia melakukan pekerjaannya di Canggu Bali bersama keluarganya, dengan peralatan dan sistem kerja yang sudah canggih dan modern.

"Suasana Canggu berbeda dibanding Singapura, ini yang membuatnya pindah dan memilih bekerja sambil bermain atau work and play di Canggu, Bali," katanya.

Agung Prianta memaparkan, masa depan dunia adalah teknologi. Dengan kemajuan teknologi, orang bisa bekerja di mana saja tanpa terikat lokasi dan waktu.

"Kini sudah semakin banyak terjadi, di mana bule-bule yang orang-orang teknologi, live, work, and play di Bali. Antara kerja dan bermain kini sudah semakin abu-abu. Generasi kita saat ini sudah bekerja semakin sedikit dibanding orang tua kita, tapi karena teknologi, kita bisa bekerja lebih efisien," ujarnya.

Dengan adanya tren ini, ke depan, lanjut Agung Prianta, Bali bisa menjadi tujuan favorit "work and play". Untuk mendukung agar Bali bisa menjadi destinasi favorit tersebut, dibutuhkan infrastruktur yang bagus, termasuk jaringan internet yang bagus serta berbagai infrastruktur penunjang lainnya.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Grup musik menghibur turis asing saat makan malam di pinggir pantai Jimbaran, Bali, Jumat (21/6/2013). Kawasan Jimbaran merupakan salah satu tempat tujuan wisatawan selama berlibur di Bali, sejumlah tempat wisata seperti Jimbaran fish market dan Pura Uluwatu berada dekat dengan kawasan ini.

"Ke depan, kawasan Jimbaran misalnya, bisa menjadi seperti itu. Orang bisa kerja sambil surfing dan tinggal di Bali, melakukan berbagai pekerjaan kreatif di Bali sambil bermain atau berwisata. Jadi kita mengundang orang-orang kreatif dari seluruh dunia, baik itu bidang teknologi, desain, fashion, dan lain sebagainya, agar tinggal di suatu desa di Bali, seperti di Jimbaran," jelasnya.

Tren "live, work, and play" seperti yang terjadi di Bali saat ini, sudah banyak terjadi di luar negeri. Misalnya seorang ahli coding komputer, memilih pindah dari Silicon Valey di Amerika Serikat ke sebuah Resort Ski di Kanada.

"Jago coding komputer di Silicon Valey ini pindah ke Resort Ski Kanada. Di sana dia kerja sambil main ski. Tapi orang-orang IT tetap mencarinya ke Kanada untuk memberi pekerjaan. Itu contohnya 'work and play combination'. Saya yakin ke depan akan makin banyak yang melakukan itu di Bali," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com