Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah "Voluntourism", Kunci Sukses Karnaval Asia Afrika

Kompas.com - 27/04/2015, 16:06 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Berwisata merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan pada akhir pekan atau hari libur. Saat ini, voluntourism menjadi tren baru dalam kegiatan pariwisata di Indonesia. Kegiatan yang menggabungkan unsur sosial dan pariwisata ini menjadi pilihan bagi para wisatawan.

Salah satu contoh voluntourism terlihat dalam penyelenggaraan Karnaval Asia Afrika di Kota Bandung, Sabtu (25/4/2015). Menurut siaran pers yang diterima KompasTravel, Sabtu (25/4/2015), sekitar hampir 16.000 orang mendaftar secara online untuk menjadi sukarelawan. Namun hanya sebanyak 5.522 orang yang datang untuk mengikuti pertemuan akbar dalam rangka persiapan.

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengapresiasi keberadaan para sukarelawan dalam rangka membantu Karnaval Asia Afrika 2015. “Saya bangga terhadap sukarelawan. Target sukarelawan awalnya 3.000 orang,” ucapnya saat jumpa pers di Pendopo Wali Kota Bandung di Jalan Dalem Kaum, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/4/2015).

Ia mengatakan saat ini voluntourism di Kota Bandung telah lebih maju. Emil, panggilan akrab Wali Kota Bandung, mengibaratkan voluntourism telah menjadi budaya di Kota Bandung. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan banyaknya relawan yang mendaftar sebagai partisipasi dalam acara Karnaval Asia Afrika.

“Sejauh mata memandang, ribuan sukarelawan terlihat,” ujarnya bangga.

Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo Para volunter sedang menunggu pengarahan untuk acara Karnaval Asia Afrika di Kawasan Simpang Lima Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/4/2015). Konsep voluntourism di acara Karnaval Asia Afrika dianggap Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil berhasil mendukung keberhasilan acara.

Salah satu volunter Karnaval Asia Afrika, Aga menuturkan ia mengetahui perekrutan sukarelawan dari media sosial berupa website, Twitter, dan Line (aplikasi pengiriman pesan). Mahasiswa Manajemen Pemasaran Pariwisata ini mengaku mendapatkan kesempatan untuk berwisata sambil melakukan kegiatan volunter dalam bentuk membantu sebuah acara besar. Ia bertugas sebagai pengaman acara untuk para pengunjung dengan cara berpegangan membuat garis bersama teman-temannya.

“Lumayan bisa melihat dari dekat. Walaupun tidak dibayar tapi tetap senang bisa meramaikan dan membantu acara yang bersejarah bersama teman-teman,” kata Aga kepada KompasTravel saat bertugas di depan Alun-Alun Kota Bandung, Sabtu (25/4/2015).

Lain dengan Aga, Fitriyah bertugas sebagai sukarelawan penjaga kebersihan dan kesehatan Karnaval Asia Afrika 2015. Ia menuturkan pengalamannya saat bertugas sebagai relawan. “Kita dari Pakistan. Pasukan Kebersihan dan Kesehatan. Ada tiga bagian yaitu edukator, shuttle bank, dan gerakan pungut sampah,” katanya.

Saat ditemui KompasTravel di Jalan Asia Afrika, Fitriyah sedang berkeliling untuk memungut sampah dengan membawa plastik sampah hitam. Ia mengaku tidak malu untuk melakukan tugas sukarelawan yang dipilihnya. Perempuan  mengaku senang dapat meramaikan acara yang hanya hadir 10 tahun sekali ini.

“Beruntung banget jadi volunter. Kalau ada informasi acara bisa tahu duluan. Pas acara bisa foto-foto paling dekat dengan acara,” kata mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Bandung ini.

kompas.com/WAP Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil dan Meteri Pariwisata, Arief Yahya menyapa para penonton Karnaval Asia Afrika di depan Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, (25/4/2015). Karnaval Asja Afrika menampilkan parade busana dan kesenian daerab dari dalam dan luar negeri.

Salah satu volunter Karnaval Asia Afrika lainnya, Fitri Fauziyyah Ulfah juga menceritakan pengalaman melakukan voluntourism. Ia senang dapat membantu tugas panitia dalam acara yang tergolong besar di Bandung ini.

“Kita kasih tunjuk ke negara lain, masyarakat Indonesia, khususnya di Bandung kalau kita peduli dengan event yang diselenggarakan di Bandung. Juga bisa nonton lebih dekat karnaval. Seru banget,” katanya.

Voluntourism sendiri terdiri dari dua padanan kata yaitu volunteer atau sukarelawan dan tourism atau pariwisata. Dari Kamus Oxford, voluntourism berarti bentuk dari pariwisata ketika wisatawan berpartisipasi dalam kegiatan sukarelawan.

Karnaval Asia Afrika dimulai dari Simpang Lima Kota Bandung dan berakhir di Jalan Cibadak Kota Bandung. Pada acara karnaval ditampilkan kesenian tradisional berupa musik dan tarian serta pameran pakaian. Karnaval Asia Afrika digelar dalam rangka Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

Travel Update
4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

Travel Tips
65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

Travel Update
5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

Travel Update
Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Travel Update
Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Jalan Jalan
Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Travel Update
10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

Travel Update
Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com