Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga Bangunan Cagar Budaya

Kompas.com - 29/04/2015, 18:05 WIB
ADA beberapa aturan yang harus ditaati saat berkunjung ke obyek wisata cagar budaya. Benda-benda warisan cagar budaya harus diperlakukan dengan baik agar bisa dilestarikan. Sayangnya, belum semua wisatawan sadar akan hal itu.

Kiki (25) dan Riki (25) bersorak setelah sampai di pucuk tertinggi Benteng Martello, Pulau Kelor, medio April lalu. Mereka berjoget-joget sambil memotret temannya yang sedang berkemah di samping benteng. Beberapa jam berselang, 23 fotografer yang tergabung dalam grup Paku-paku pun dengan santainya naik ke sudut-sudut benteng untuk mengambil foto. Beberapa model berpakaian renang diarahkan berpose di sudut benteng.

Para pengunjung ini rupanya tidak mengindahkan aturan yang jelas terpampang di pintu masuk benteng. Di depan pintu masuk itu, terpasang papan berwarna putih berisi larangan menaiki benteng. UPT Taman Arkeologi Onrust mengimbau pengunjung untuk menjaga kebersihan, tidak mencoret-coret, memaku, mengebor benteng, tidak menaiki benteng, tidak mendirikan tenda camping, serta tidak membuat api unggun di dekat tembok benteng.

”Wah, kami tidak tahu kalau ada larangan itu. Kalau membaca, kami pasti tidak akan naik,” ujar salah satu fotografer.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Bekas rumah dinas dokter Belanda yang dijadikan museum di Pulau Onrust, Kepulauan Seribu, Minggu (12/4/2015).
Beberapa pengunjung di obyek wisata sejarah memang belum sadar arti penting menjaga benda cagar budaya. Pendiri Komunitas Historia Indonesia (KHI) Asep Kambali mengatakan, benda-benda cagar budaya harus dirawat dengan benar supaya bisa tetap dilestarikan. Pengalaman Kompas saat mengikuti tur sejarah bersama KHI, Asep selalu mengimbau wisatawan untuk tidak memegang meriam kuno dan tidak menaiki benteng. Menurut dia, keringat pengunjung bisa mempercepat proses korosi besi meriam. Selain itu, aktivitas berlebih di dalam benteng bersejarah juga rawan meruntuhkan bangunan.

”Kalau mau foto-foto boleh, tetapi meriam jangan dipegang, ya. Kalian juga jangan naik ke bangunan benteng supaya benteng ini tetap kokoh,” ujar Asep kala itu.

Lokasi obyek wisata yang luas membuat ruang gerak pengelola dan keamanan obyek wisata terbatas. Akibatnya, mereka tidak bisa memantau aktivitas seluruh pengunjung di pulau itu. Kesadaran warga yang minim membuat tempat wisata bersejarah justru terancam. Di Pulau Cipir dan Pulau Onrust, misalnya, coretan-coretan bernada vulgar menghiasi beberapa dinding bekas barak dan rumah sakit. Oli dan bahan bakar mesin diesel yang diletakkan di sebuah ruangan tak luput mengotori bangunan bersejarah itu.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Bekas bangunan rumah sakit di Pulau Cipir, Kepulauan Seribu, Minggu (12/4/2015). Peninggalan sejarah yang menjadi bagian dari perjalanan Kepulauan Seribu dan juga Jakarta tempo dulu selalu menarik untuk dikunjungi.
Supriyadi, petugas keamanan Pulau Kelor, menuturkan, pihaknya sering kecolongan dengan aktivitas para pengunjung. Beberapa pengunjung malah marah saat diingatkan aturan itu. Namun, petugas keamanan juga tidak berkutik karena tidak ada sanksi tegas bagi pengunjung yang melanggar aturan.

”Sehari ada lima orang yang berjaga di sini. Kalau ada yang memanjat dinding selalu kami tegur kok,” ujar Supriyadi.

Menikmati keindahan pulau bersejarah harus diikuti dengan semangat menjaga benda-benda cagar budaya. Jangan sampai aktivitas wisata di pulau bersejarah ini malah mengancam keberadaan benda-benda cagar budaya. (DEA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com