"Kita bangga dengan semua potensi yang dimiliki NTT tetapi orang tidak akan mengetahui jika tidak dipromosi ke luar. Promosi harus terus menerus dilakukan baik melalui berbagai media atau sarana lainnya," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur Dr Marius Ardu Jelamu di Kupang, Senin (8/6/2015).
Kerja sama dengan Tiongkok bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bisa saja dilakukan secara langsung dengan NTT dalam bentuk "Sister City" atau "Sister Province" untuk jangka panjang.
Saat ini, menurut Marius, Pemerintah Indonesia dan Tiongkok sepakat menjalin kerja sama lebih intensif dalam bidang keamanan dunia maya. Peluang itu akan dimanfaatkan NTT untuk melakukan promosi obyek wisata melalui dunia maya.
"Apa yang positif dari Tiongkok, kita ambil, kita analisa, kita resapi, diaplikasikan, sesuai dinamika kebutuhan yang lebih baik di masa depan NTT. Apalagi Tiongkok saat ini secara terbuka dan obyektif, membuka kesempatan bagi dunia luar untuk bekerja sama," katanya.
Belakangan ini, Tiongkok pun memandang Indonesia sebagai negara yang sangat strategis bagi seecara demografi maupun geografi.
"Kedua negara memiliki saling ketergantungan, misal Tiongkok perlu sumber daya alam dari Indonesia, kita perlu teknologi yang mereka punya, kita juga perlu ekonomi Tiongkok yang besar," katanya.
Salah satu cara adalah membuka akses kerja sama untuk mendatangkan wisatawan Tingkok ke obyek-obyek wisata di NTT dan dengan demikian berdampak ekonomis bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan kesejahteraan.
Karena itu, tekad besar NTT salah satunya adalah menjadikan NTT sebagai provinsi pariwisata. NTT punya potensi besar untuk mengembangkan pariwisata di daerah ini.
Beberapa tahun terahkir, lanjut Marius, pemerintah provinsi telah memberikan hibah kepada desa wisata. Untuk jangka pendek dan menengah, desa wisata yang ada di Bali dan Yogyakarta dapat dijadikan contoh untuk dikembangkan di NTT.
"Yang terpenting bagaimana potensi pariwisata NTT ini dikemas agar menjadi destinasi yang indah dan unik. Pariwisata itu urusan bersih, teratur dan nyaman," Tambah Marius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.