Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solo "Traveling"? Ini 10 Tips Memotret Diri Sendiri

Kompas.com - 07/09/2015, 21:01 WIB
Jonathan Adrian

Penulis

KOMPAS.com - Terkadang sulit bagi sebagian besar orang mengetahui seorang perempuan melakukan perjalanan sendirian ke berbagai negara. Seperti yang dialami travel blogger, Alyssa Ramos. Setiap ia memasukan foto perjalanannya ke media sosial, ia kerap mendapat pertanyaan siapa yang mengambil foto dirinya.

"Nyatanya tidak ada. Kecuali orang-orang tak dikenal, atau turis yang ada di sekitar saya, atau pemandu wisata yang saya pintai tolong untuk mengambil gambar saya," ungkapnya.

Sederhananya, ia mengaku bisa menguasai banyak cara untuk membuat dirinya ada dalam foto saat sedang berjalan-jalan sendiri. Termasuk di dalamnya “selfie” dan menggunakan tongsis.

Apa lagi cara lainnya? Ia membeberkan rahasia memotret diri sendiri saat melakukan perjalanan wisata. Tips yang berguna terutama jika Anda melakukan solo traveling.

Gunakan timer

Sebagian besar smartphone, kamera, dan GoPro kini memiliki mode timer, yang pastinya sangat bagus digunakan untuk foto perjalanan solo, terutama jika Anda ingin seluruh tubuh Anda dapat terfoto. Seandainya pengaturan ini tak ada pada ponsel pintar Anda, ada banyak apps yang dapat diunduh untuk melakukan foto dengan mode timer.

Satu-satunya yang perlu Anda lakukan adalah mencari sesuatu yang dapat menyangga telepon genggam Anda, kemudian cari sudut pandang yang bagus, tekan timer-nya dan berlarilah sebelum hitung mundur selesai.

Video screenshoot

Ini adalah salah satu cara favorit saya untuk berfoto, karena terlihat tidak terlalu mencolok dan tampak buruk. Ubah telepon genggam atau GoPro Anda ke mode video, lalu mulailah beraksi, lakukan sesuatu yang tak bisa Anda lakukan saat memegang telepon genggam. Kemudian, Anda dapat menonton hasil rekamannya, lalu pause jika melihat sesuatu yang dapat menjadi foto bagus. Tinggal screenshoot bagian video itu agar menjadi sebuah foto.

Slow motion screenshoot

Tak ada yang lebih menarik dari video slow motion, ditambah lagi dengan mode ini memberikan Anda kesempatan untuk mendapatkan foto dari screenshoot yang lebih baik dari video biasa.  Coba terapkan pada obyek yang bergerak cepat seperti air terjun atau hewan yang sedang berlari, lalu cari posisi yang tepat untuk Anda dalam layar.

Secara teknis Anda bisa saja memegang ponsel pintar kemudian merekam video slow motoin Anda. Tapi berhubung ini direkam dalam slow motion, letakan telepon genggam Anda di tempat yang tinggi, lalu lompatlah di depannya agar Anda terekam.

Minta tolong seseorang

"Saya biasanya meminta sembarang orang untuk mengambil foto saya (walaupun pada banyak kasus, mereka tidak begitu bersedia) dan bahkan menawarkan untuk mengambil foto mereka dulu," kata Alyssa.

Sang tongsis yang jahat

Tongsis banyak mendapat hujatan belakangan ini, atau mungkin orang yang menggunakannya yang mendapat hujatan, namun intinya, tongkat ini berfungsi. Tongkat ini memungkinkan pengambilan gambar yang lebih lebar (wide) dan menampilkan hal lain selain close up wajah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com