Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan China Masih Pasar Utama Indonesia

Kompas.com - 25/10/2015, 08:25 WIB
CIREBON, KOMPAS.com - Wisatawan China masih menjadi pasar utama Indonesia karena kenaikan kunjungan cukup signifikan setiap tahun dan tingkat pertumbuhan wisatawan China ke berbagai negara cukup tinggi.

"China masih menjadi sasaran utama promosi karena potensinya sangat besar dengan pertumbuhan wisatawan ke luar mencapai 11 persen per tahun, bahkan yang ke Indonesia pertumbuhannya sampai 20 persen," kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gde Pitana di Cirebon, Sabtu (24/10/2015).

Pitana menjelaskan, dari periode Januari sampai Agustus pada tahun 2015 tercatat ada 779.000 wisatawan China ke Indonesia atau naik 20 persen dibanding periode sama tahun 2014.

Terkait dengan perilaku buruk wisatawan China yang banyak dilontarkan sejumlah pelaku wisata, Pitana menjelaskan, belum tentu semuanya benar karena banyak juga catatan-catatan serupa yang ditujukan ke wisatawan Timur Tengah dan India, bahkan juga ditujukan ke wisatawan lokal.

"Harus diwaspadai itu merupakan upaya untuk melemahkan tren kenaikan kunjungan wisatawan China," katanya pada acara Sosialisasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara kepada media nasional.

Sementara Budi Harjanti dari Asdep Strategi Pemasaran Kementerian Pariwisata menjelaskan, terjadi tren baru tujuan wisatawan China yang selama ini hanya wisata belanja menjadi wisata diving dan adventure yang pangsanya adalah wisatawan kelas menengah atas.

"Ada 35 persen, wisatawan China itu kelas menengah atas dan ini sudah berlangsung beberapa tahun," katanya.

Budi mengimbau, iklim usaha di Bali harus sudah berbenah lebih baik karena dulu banyak biro perjalanan yang belum menyiapkan tenaga yang mampu berbahasa Mandarin.

KOMPAS.COM/FIRA ABDURACHMAN Suasana tembok di Kota Pingyau, Tiongkok.
"Memang bahasa menjadi kendala dari wisatawan China mengetahui lebih banyak informasi tentang destinasi sehingga ke depan harus lebih banyak lagi dicetak pemandu wisata yang mampu berbahasa Mandarin," katanya.

Demikian juga untuk pemandu berbahasa Jepang dan Korea masih belum tersedia banyak di sejumlah destinasi wisata.

Selain wisatawan China, lanjut Budi, Indonesia juga perlu menggarap pasar India yang trennya naik secara stabil.

"Kita jangan terpengaruh dengan kampanye bahwa wisatawan China dan India itu rewel, karena diduga itu hanya strategi agar mempengaruhi pelaku wisata kita, padahal dua negara itu potensial," katanya.

Budi menjelaskan, wisatawan China memang suka berbicara dengan suara keras dan terus berusaha mendapat penjelasan yang memuaskan atas segala sesuatunya.

"Tetapi itu adalah karakter mereka dan itu adalah tantangan kita agar bisa melayani dengan sabar," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com